Kepulangan nazarudin menggunakan pesawat carteran senilai 4 milyar tentu saja melukai perasaan rakyat. Di tengah banyak rakyat yang harus menahan diri tidak bisa mudik, Nazarudin sang buron dugaan suap dan korupsi menikmati dari pesawat carteran ke pesawat carteran. Harganya pun setelah dikalkulasi dan diverifikasi oleh kompasioner ternyata lebih melukai rakyat terutama yang tidak bisa mudik. Luar biasa, harga dimark up begitu tinggi. Harga biasa paling mahal dan mewah pesawat carteran Columbia – Jakarta hanya 1 M, sedangkan pesawat carteran untuk memulangkan nazarudin harganya 4 M.
Kenapa biaya mudik Nazarudin tidak dibebankan aja ke kantongnya. Kasian rakyat nih, toh nazarudin biasa tuh sewa pesawat carteran waktu di pelarian. Wah pelarian senang ternyata om nazar ini, dalam pelariannya duitnya banyak ya. Plesiran antar negara dengan pesawat, pesawat carteran lagi. Aneh ya, uang sakunya kok ga habis-habis. Emang Nazarudin udah punya deposito banyak ya?
Selamat mudik aja dech, mudik dibiayain negara. Gunakan kesempatan dech ya om nazar. Ini kan bulan puasa, mulut kudu dijaga, berkatalah jujur. Biar kamu telah melukai hati saya, namun saya akan memaafkan bila semua kata-katamu yang kau katakan di media massa benar-benar om nazar pegang teguh.
Jangan sesalin bila liburan om nazar terganggu oleh polisi columbia. Gunakanlah kesempatan ini baik-baik untuk memulihkan namamu. Dan bersilaturahmi pada orang tuamu. Emang Om nazar harus pulang kok. Peluh dan keringat rakyat berbentuk duit yang kamu gunakan harus kamu pertanggungjawabkan. Mungkin ini hikmah bulan suci ramadhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H