Mohon tunggu...
Ahmad Yusuf Haryanto
Ahmad Yusuf Haryanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - PPKN-UNNES

Pecinta Kucing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perempuan dan Korupsi: Penyebab, Dampak, dan Kasus Nyata di Indonesia

10 Oktober 2024   06:09 Diperbarui: 10 Oktober 2024   06:09 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Korupsi bukan hanya masalah ekonomi yang merugikan negara, tetapi juga berimbas besar pada kehidupan sosial, terutama bagi perempuan. Di berbagai kasus, perempuan terlibat dalam praktik korupsi, baik sebagai pelaku maupun korban. Berikut ini penjelasan mengenai penyebab dan dampak korupsi yang melibatkan perempuan, serta contoh-contoh nyata yang terjadi di Indonesia.

Penyebab Korupsi yang Melibatkan Perempuan

1. Keterlibatan dalam Dinasti Politik 

Banyak perempuan terlibat dalam korupsi melalui dinasti politik. Mereka sering kali adalah istri atau keluarga dari pejabat berkuasa. Contohnya, kasus Ratu Atut Chosiyah, mantan Gubernur Banten, yang terlibat dalam korupsi yang melibatkan keluarganya. Perempuan dalam situasi ini sering merasa terdorong untuk mendukung tindakan korupsi demi menjaga kedudukan dan keharmonisan keluarga.

2. Tekanan Sosial dan Ekonomi

Perempuan sering kali berada di posisi rentan secara sosial dan ekonomi, yang membuat mereka lebih mudah terjerumus dalam praktik korupsi. Contoh nyata adalah Mindo Rosalina Manulang yang terlibat dalam suap terkait pengadaan Wisma Atlet. Ia menghadapi tekanan dari atasan dan kebutuhan finansial yang mendesak, yang akhirnya mendorongnya untuk melakukan tindakan korupsi.

3. Kurangnya Akses terhadap Kekuasaan

Keterbatasan akses perempuan dalam pengambilan keputusan sering kali membuat mereka sulit menolak tawaran atau tekanan untuk melakukan korupsi. Dalam situasi seperti ini, perempuan bisa menjadi korban sekaligus pelaku, terjebak dalam lingkungan yang koruptif.

Dampak Korupsi Terhadap Perempuan

1. Akses Terbatas terhadap Layanan Publik

Korupsi sering kali membatasi akses perempuan terhadap layanan publik penting seperti pendidikan dan kesehatan. Di beberapa kasus, perempuan terpaksa membayar suap untuk mendapatkan layanan dasar ini, memperparah ketidakadilan sosial. Perempuan dari golongan ekonomi rendah lebih sering menjadi korban praktik ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun