Mohon tunggu...
Ahmad Yudi S
Ahmad Yudi S Mohon Tunggu... Freelancer - #Ngopi-isme

Aku Melamun Maka Aku Ada

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya Penerapan PHBS di Sekolah

16 Januari 2018   20:22 Diperbarui: 17 Januari 2018   00:10 9266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemajuan SDM (Sumber Daya Manusia) di bidang pendidikan tidak bisa terlepas dari beberapa faktor pendukung. Salah satu faktor pendukung kemajuan SDM di bidang pendidikan ialah  kesehatan individual pelajar. Mewujudkan kesehatan pelajar yaitu dengan cara  menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat atau PHBS di sekolah. Bila para pelajar menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di lingkungan kampusnya, upaya dalam meningkatkan derajat kesehatan di sekolah akan terwujud.

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya-upaya dalam menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat dalam sikap dan perilaku agar dapat menerapkan hidup sehat dalam rangka menjaga, memelihara, dan meningkatkan derajat kesehatan.

Menurut H.L.Bloom, seorang pakar ahli kesehatan masyarakat menyebutkan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan seseorang, yaitu genetik/keturunan, perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan, dan lingkungan. Dari ke empat faktor tadi, faktor yang lebih mempengaruhi derajat kesehatan adalah dari faktor lingkungan. Bila kondisi lingkungan bersih, otomatis penghuni lingkungan tersebut akan sehat, begitu juga sebaliknya.

Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan di sekolah,  penerapan PHBS di sekolah sangatlah penting. Selain manfaat penerapan PHBS dalam kebiasaan sehari-hari dapat mencegah kerentanan timbulnya penyakit, tentunya juga bermanfaat dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas karena fisik yang sehat pada pelajar, sehingga para pelajar tidak lemas saat mengikuti kegiatan pembelajaran.

Penerapan PHBS di sekolah dapat berupa aktivitas sehat seperti mencuci tangan dengan sabun, mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah, tidak merokok, menggunakan jamban yang bersih dan sehat, olahraga yang teratur, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan, dan membuang sampah pada tempatnya. Tujuh indikator PHBS di sekolah ini harus diterapkan seluruh jajaran akademik, mulai dari guru hingga kepada pelajar demi terwujudnya sekolah yang sehat.

Usaha-usaha dalam mewujudkan sekolah sehat dapat melalui peran UKS (Unit Kesehatan Sekolah) yang ada di sekolah. Ruang lingkup dan tujuan UKS tidak lain mengarah pada praktik perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah. Munculnya berbagai penyakit yang sering menyerang anak usia sekolah dasar (6-10 tahun), ternyata berkaitan dengan PHBS. Oleh karena itu, penanaman nilai-nilai PHBS di sekolah merupakan kebutuhan mutlak dan dapat dilakukan dengan pendekatan UKS.

Pengurus UKS sendiri selain dari guru pembina UKS yaitu dari PMR (Palang Merah Remaja) sebagai pelopor dan agen kesehatan di sekolah. Siswa dapat berpartisipasi menjadi agen "Health School" di sekolahnya dengan mengikuti ekstrakulikuler PMR. Selain dilatih tentang pertolongan pertama, di dalam ekstrakulikuler PMR juga terdapat materi promosi kesehatan guna mengajak dan mempromosikan kesehatan salah satunya tentang pentingnya menerapkan PHBS dalam beraktivias sehari-hari.
Kebiasaan jajan sembarangan, membuang sampah sembarangan, hingga ke permasalahan sanitasi lingkungan adalah pr kita bersama sebagai penghuni ekosistem sekolah dalam menanggulangi permasalahan kesehatan di sekolah melalui program UKS dengan tim penggeraknya PMR untuk mewujudkan sekolah sehat yang penuh sarat dengan 9K, yaitu kebersihan, kerapian, keindahan, kerindangan,ketertiban, keamanan, ketentraman, kekeluargaan, dan ketaqwaan.

Jadi, mulailah membiasakan hidup sehat dari sekarang dengan menggunakan prinsip perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah. Mencegah lebih baik daripada mengobati.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun