Mohon tunggu...
Ahmad Wildan
Ahmad Wildan Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Adi Anak yang Berbakti kepada Orang Tua

28 November 2023   12:02 Diperbarui: 28 November 2023   12:06 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi hijaunya perbukitan, hiduplah seorang pemuda bernama Adi. Adi tumbuh dalam keluarga yang sederhana, di mana kasih sayang orang tuanya melekat erat dalam setiap sudut rumah mereka. Sang ayah, Pak Budi, bekerja sebagai petani, sedangkan Ibu Siti mengurus rumah tangga dengan penuh cinta.

Adi adalah anak pertama dari dua bersaudara. Sejak kecil, orang tuanya telah mengajarkan nilai-nilai kejujuran, kerja keras, dan yang paling penting, berbakti kepada orang tua. Ia tumbuh menjadi pemuda yang penuh semangat dan memiliki tekad untuk membahagiakan orang tuanya.

Suatu hari, setelah Adi menyelesaikan pendidikan tinggi di kota, ia memutuskan untuk kembali ke desa halaman untuk memberikan kontribusinya. Keputusan itu tidaklah mudah, mengingat ia mendapatkan tawaran pekerjaan menarik di kota besar. Namun, panggilan hatinya membawa Adi pulang untuk berbakti kepada orang tuanya.

Adi memutuskan untuk membantu ayahnya di ladang. Ia belajar tentang pertanian dan berusaha mencari cara-cara inovatif untuk meningkatkan hasil panen. Setiap hari, Adi bangun pagi-pagi dan bekerja bersama ayahnya di bawah terik matahari. Meskipun lelah, senyum kebahagiaan terukir di wajah Adi karena ia tahu usahanya tidak hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk keluarganya.

Ibu Siti sangat terharu melihat perubahan besar dalam perilaku dan sikap Adi. Meskipun kesibukan di ladang, Adi tetap menyempatkan waktu untuk membantu Ibu Siti di dapur. Ia belajar memasak dan memberikan kejutan dengan hidangan-hidangan spesial untuk keluarganya. Ia berusaha membuat hidup orang tuanya lebih nyaman dan bahagia.

Pak Budi, meskipun awalnya agak skeptis dengan keputusan Adi untuk tidak bekerja di kota, melihat semangat dan dedikasi anaknya membuat hatinya penuh kebanggaan. Mereka tidak hanya menjadi mitra kerja di ladang, tetapi juga sahabat yang saling mendukung dan memotivasi.

Waktu berlalu, dan desa pun mulai berkembang. Adi tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan usaha pertanian keluarganya, tetapi juga aktif dalam kegiatan sosial di desa. Ia menjadi inspirasi bagi pemuda-pemuda desa untuk kembali dan berbakti kepada tanah kelahiran mereka.

Pada suatu Hari Raya, Adi mengundang teman-temannya dan warga desa untuk merayakan bersama di rumahnya. Ia ingin berbagi kebahagiaan dan keberhasilan yang telah dicapainya bersama keluarganya. Acara itu tidak hanya menjadi pesta meriah, tetapi juga momen untuk bersyukur dan mengenang perjalanan panjang Adi dalam berbakti kepada orang tua dan desanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun