Negeri Ironis
Mr. AW
Negeriku gemah ripah loh jinawi
Alam raya subur makmur menyejukan hati
Tak ada yang tak tumbuh dari tanah pertiwi
Potensi alam modal kekayaan negeri
Sayang, sungguh di sayang
Saat potentsi negeri tak seindah panorama hayati
Penduduknya hidup miskin penuh keprihatinan abadi
Mencari makan susah, apalagi sampai menyimpannya sampai esok nanti
Negeriku yang gemah ripah loh jinawi masih saling berebut nasi
Ironis memang,
Nasi yang kita perebutkan nasi dari orang lain lagi
Kita anggap nasi mereka lebih enak daripada nasi sendiri
Nasi sendiri diinjak-injak dianggap tidak punya harga diri
Ketika negeri ku masih berebut sesuap nasi
Negera lain sudah berebut dominasi
Negeri ku….
Negeri yang semakin hari semakin terhegemoni
Negeri yang seolah tidak punya harga diri
Berfokus pada persoalan diri sendiri
Kapan akan berkembang negeri ku yang penuh pundi-pundi?
Kapan negeriku akan menjadi dirinya sendiri yang damai sejahtera penyejuk hati?
Kapan kita akan bisa mengalahkan mereka yang mengintai dari segala sisi?
Mungkinkah kita akan mampu lari menyelamatkan diri?
Tunggu saja apakah kita akan mati dikebiri….?
Hobart, 5 Feb. 15
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H