Mohon tunggu...
Ahmad Wazier
Ahmad Wazier Mohon Tunggu... Dosen -

Manusia awam yang \r\npenuh dengan keterbatasan dan kebodohan. \r\n\r\nSaat ini berstatus sebagai Dosen dan Mahasiswa Program Doktor (S3) di University of Tasmania-Australia.\r\n\r\nMantan pengurus DPD IMM DIY ini menyelesaikan Pendidikan Pasca Sarjana di Universitas Gadjah Mada.\r\nPengalaman organisasi: Sekretaris Pusat Pengembangan Bahasa (dua periode), Wakil sekretaris MTDK PWM DIY dan Sekjen KAMADA, Ketua Umum KORKOM IMM, Waka 1 IMM PSH,. Jabatan terakhir sebagai Kepala Pusat Pengembangan Bahasa (2 Periode).\r\n\r\nAktivis alumnus Pondok Pesantren Ar-Ruhamaa’ ini mempunyai minat bidang kebijakan politik Amerika Serikat, ideologi dan agama.\r\n\r\nAktif di beberapa perkumpulan dan juga latihan menjadi pembicara dalam diskusi, training, seminar atau konferensi. bisa di hub di: Twitter: @WazierW wazier1279@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mobil Esemka Mobil Impian

29 Mei 2012   15:47 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:38 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mobil Esemka Mobil Impian

Oleh

Wajiran, S.S., M.A.

(Kepala Pusat Bahasa Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta)

Kabar akan Mobil Esemka yang masuk uji emisi lagi adalah kabar gembira bagi kita semua. Kita turut berdoa semoga mobil ini benar-benar bisa menjadi mobil nasional. Dengan adanya mobil nasional kita berharap Bangsa Indonesia akan segera menjadi jaya.

Adanya mobil nasional atau produk dalam negeri merupakan gagasan yang sangat bagus. Selama ini kita hanya membeli mobil dari luar negeri. Padahal, pendapatan dalam negeri dari transaksi tidak seberapa. Ya, kalau semuanya masuk ke kas negera. Kalau masuk ke kantong pejabat, tentu akan sangat memprihatinkan.

Adanya mobil nasional akan memberi nilai positif bagi negeri kita. Secara ekonomi, keberadaan Mobil Nasional akan meningkatkan pendapatan penduduk. Didirikannya pabrik-pabrik yang menunjang terbentuknya mobil nasional tentu akan menambah terbukanya kesempatan kerja bagi masyarakat Indonesia. Karena dengan adanya mobil produk dalam negeri, tentu akan melahirkan kebutuhan-kebutuhan lain mendukung produksi mobil itu. Seperti bengkel, spare part, pabrik ban, asesories, dan lain sebagainya. Hal ini tentu akan turut mendongkrak pendapatan masyarakat kita.

Keberadaan mobil nasional bukan semata-mata meningkatkan ekonomi, tetapi juga mengangkat harkat dan martabat negeri kita sendiri. Karena dengan membeli produk dari negara lain, kita pasti akan tergantung dengan negara itu. Dalam segala hal kita akan terikat, karena negara yang mengeluarkan mobil itu akan mengeluarkan produk dengan standar mereka. Sehingga ketika kita ingin membuat suatu jenis usaha yang menunjang produk asing itu harus mengikuti standar mereka. Hal ini tentu akan menimbulkan berbagai persoalan.

Kenyataan bahwa bangsa sebesar ini, belum memiliki mobil nasional adalah sebuah kenyataan yang memalukan. Pasalnya negara-negara kecil yang umurnya lebih muda dari Indonesia pun sudah banyak yang memiliki mobil nasional. Malaysia adalah contoh negara yang memiliki prestasi luar biasa dalam hal mobil nasional. Dari tahun ketahun mobil produk dalam negeri selalu menduduki rangking teratas dalam penjualanya. Mobil merk Proton dan Perodua merupakan produk unggulan yang selalu mengalahkan produk-produk raksasa dari Jepang dan Eropa.

Upaya yang dilakukan Malaysia untuk membangun negerinya nampak tidak sia-sia. Adanya mobil buatan lokal telah mempu mendongkrak perekonomian negara itu. Bukan hanya mobil nasionalnya yang berjaya, tetapi perusahaan perminyakan pun ikut berjaya. Petronas saat ini sudah mendunia. Persebaran mobil produk Malaysia dan Petronas pun sudah bisa kita temukan dimana-mana, termasuk di negara kita.

Sebagai negara yang bermartabat tentunya kita pun harus berani mengambil langkah seperti Malaysia. Masyarakat harus ikut mendukung program pemerintah demi terwujudnya mobil nasional ini. seperti di Malaysia, di jalan-jalan dipenuhi dengan mobil buatan dalam negeri. Di Malaysia, jika ada 200 mobil di tempat umum maka 90 persen adalah mobil buatan lokal. Itu sebabnya pertumbuhan ekonomi Malaysia saat ini melesat sangat cepat.

Kesuksesan suatu bangsa tentu tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah, tetapi masyarakat juga harus mendukung. Oleh karena itu, jika nanti ada mobil produk nasional masyarakat harus mau mengutamakan mobil dalam negeri. Karena meskipun ada mobil nasional, tetapi jika kita sendiri tidak mau menggunakan, tentu negara lain pun tidak akan meliriknya.

Sebagai masyarakat biasa kita hanya turut berdoa semoga mobil nasional akan segera terwujud. Karena hal ini akan menjadi kebanggaan kita sebagai negara yang bermartabat. Tidak sepantasnya kita hanya mengekor dengan memakai produk orang lain. Kita berharap ekspor manusia yang selama ini kita lakukan akan tergantikan dengan ekspor mobil nasional kita. Semoga!

Yogyakarta, 29 Mei 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun