Mohon tunggu...
Ahmad Wazier
Ahmad Wazier Mohon Tunggu... Dosen -

Manusia awam yang \r\npenuh dengan keterbatasan dan kebodohan. \r\n\r\nSaat ini berstatus sebagai Dosen dan Mahasiswa Program Doktor (S3) di University of Tasmania-Australia.\r\n\r\nMantan pengurus DPD IMM DIY ini menyelesaikan Pendidikan Pasca Sarjana di Universitas Gadjah Mada.\r\nPengalaman organisasi: Sekretaris Pusat Pengembangan Bahasa (dua periode), Wakil sekretaris MTDK PWM DIY dan Sekjen KAMADA, Ketua Umum KORKOM IMM, Waka 1 IMM PSH,. Jabatan terakhir sebagai Kepala Pusat Pengembangan Bahasa (2 Periode).\r\n\r\nAktivis alumnus Pondok Pesantren Ar-Ruhamaa’ ini mempunyai minat bidang kebijakan politik Amerika Serikat, ideologi dan agama.\r\n\r\nAktif di beberapa perkumpulan dan juga latihan menjadi pembicara dalam diskusi, training, seminar atau konferensi. bisa di hub di: Twitter: @WazierW wazier1279@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Komunitas dan Kriminalitas (Geng Motor)

21 Mei 2012   06:52 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:01 613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Komunitas dan Kriminalitas

Setelah lama kita mendengar lahirnya komunitas-komuntas yang berbau agama, kita baru-baru ini digegerkan dengan berbagai peristiwa yang dilakukan oleh kelompok atau komunitas yang disebut dengan geng motor. Komunitas ini sebenarnya sudah lama ada di negeri ini, khususnya di kota-kota besar seperti Jakarta dan bandung. Komunitas atau yang disebut geng motor ini memiliki kegiatan yang sangat tidak bermanfaat bagi remaja seukuran mereka. Umumnya komunitas ini beranggotakan mereka-mereka yang masih SMA, bahkan ada beberapa yang baru menginjak SMP.

Lahirnya geng-geng seperti ini bukan hanya akan merugikan masa depan mereka yang terlibat di dalam aktivitas komunitas ini. Tetapi apa yang mereka lakukan sering mengganggu ketertiban umum bahkan mengancam ketenangan orang banyak. Geng-geng ini sering melakukan huru-hara dengan pawai, atau track-trackan bahkan pemalakan yang sangat membahayakan/merugikan para pengguna jalan. Belum lagi kalau mereka saling tarung antar sesama geng, yang sering mengakibatkan rusaknya fasilitas umum, ataupun fasilitas warga dimana kerusuhan itu terjadi.

Lihatlah, sudah berapa banyak generasi muda kita yang mati sia-sia karena geng motor ini. Menurut Indonesia Police Watch setiap tahun lebih dari 60 orang mati sia-sia karena terlibat dalam tawuran antar sesama geng motor. Lahirnya komunitas-komunitas yang tidak produktif bahkan kontraproduktif ini harusnya menjadi perhatian pemerintah secara serius. Pemerintah harus tegas memberantas keberadaan mereka, karena selain akan menggu kenyaman masyarakat, masa depan generasi muda akan mati sia-sia. Pemerintah dengan alat keamanan, polisi, harus menindak tegas organisasi-organisasi yang tidak produktif ini.

Dalam beberapa catatan, kita dapat menemukan ternyata di negeri ini penuh dengan organisasi-organisasi para brandal ini. Seperti yang dilaporkan oleh Tempo, di Jakarta dan Bandung saja ada puluhan organisasi geng motor. Yaitu; GBR (Grab on Road), Brigezz, XTC (Exalt to Coitus), PACINKO, Y-GEN atau Young Generation, M2R (Moonraker). Masing-masing geng motor ini memiliki anggota yang cukup banyak. Bahkan ada yang mendekati ribuan. Karena longgarnya pengawasan dan ketidaktegasan terhadap geng motor ini, menjadikan mereka semakin leluasa berulah di berbagai daerah. Walhasil, beberapa geng motor sampai memiliki cabang di beberapa kota yang tersebar di Indonesia.

Melihat aktivitas dan juga catatan sejarah, geng motor ini sangat merusak kenyamanan dan ketentraman kehidupan masyarakat. Menurut beberapa temuan polisi, doktrin geng motor ini sangat mengerikan. Geng motorBrigezz misalnya memiliki doktrin; musuhi polisi, lawan orang tua, dan berlaku jahat di tengah malam. Doktrin tentu akan sangat membayakan bagi ketenangan dan kedamain masyarakat Indonesia.

Kewajiban polisi

Keamanan dan kenyamanan masyarakat adalah tanggung jawab polisi. Oleh karena itu jika ada organisasi-oraganisasi atau komunitas yang memilki motto atau prinsip yang tidak jelas harusnya ditindak tegas oleh yang berwajib. Sungguh ironis memang, saat Negara ini mengalami sebuah perubahan besar untuk kemajuan, justru dikotori dengan lahirnya kelompok-kelompok yang merusak masa depan bangsa itu sendiri. Jikaa hal ini dibiarkan tentu akan sangat merugikan bangsa ini.

Isu yang paling memprihatinkan saat ini adalah bahwa geng motor ini ternyata juga didukung oleh aparat keamanan (TNI). Jika hal ini benar-benar terjadi tentu akan sangat menjadi sebuah kenyataan yang sangat memprihatinkan. TNI yang harusnya mengayomi dan memberi perlindungan kepada masyarakat, justru menjadi ancaman bagi rakyatnya sendiri, lalu apa bedanya dengan para berandalan! Jika aparat saja tergabung dengan berandalan seperti ini, lalu kepada siapa lagi masyarakat menggantungkan ketenangan dan ketentraman mereka di negeri ini.

Jika Negara ini penuh dengan para berandalan, lalu apa gunanya negeri ini merdeka? Dan apa bedanya dengan Negara babar yang siap kapan saja membinasakan setiap orang yang ada di negeri ini. Wa Allah A’lam.

Yogyakarta, 20 Mei 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun