Mohon tunggu...
Ahmad Wazier
Ahmad Wazier Mohon Tunggu... Dosen -

Manusia awam yang \r\npenuh dengan keterbatasan dan kebodohan. \r\n\r\nSaat ini berstatus sebagai Dosen dan Mahasiswa Program Doktor (S3) di University of Tasmania-Australia.\r\n\r\nMantan pengurus DPD IMM DIY ini menyelesaikan Pendidikan Pasca Sarjana di Universitas Gadjah Mada.\r\nPengalaman organisasi: Sekretaris Pusat Pengembangan Bahasa (dua periode), Wakil sekretaris MTDK PWM DIY dan Sekjen KAMADA, Ketua Umum KORKOM IMM, Waka 1 IMM PSH,. Jabatan terakhir sebagai Kepala Pusat Pengembangan Bahasa (2 Periode).\r\n\r\nAktivis alumnus Pondok Pesantren Ar-Ruhamaa’ ini mempunyai minat bidang kebijakan politik Amerika Serikat, ideologi dan agama.\r\n\r\nAktif di beberapa perkumpulan dan juga latihan menjadi pembicara dalam diskusi, training, seminar atau konferensi. bisa di hub di: Twitter: @WazierW wazier1279@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hikmah Perintah Puasa: Rasionalitas Ajaran Islam

26 Juli 2012   22:15 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:35 592
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Oleh

Wajiiran, S.S., M.A.

(Mantan Wakil Sekretaris MTDK PWM DIY)

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”

(Al-Baqarah: 183)

Bulan romadhan sudah hampir tiba. Bulan romadhan adalah bulan penggemblengan. Bulan saat setiap muslim dilatih untuk mengendalikan nafsunya, baik nafsu makan dan minum, juga nafsu-nafsu duniawi lainnya. Pada bulan ini umat muslim dilarang melakukan hal-hal yang tidak penting, dan dianjurkan untuk mengerjakan amalan kebaikan sebanyak mungkin. Amalan, baik yang berkaitan dengan ibadah langsung kepada Allah, maupun ibadah sosial. Ibadah-ibadah yang dilakukan pada bulan ramadhan akan diberi balasan berlipat ganda.

Pada bulan puasa kita dilarang makan dan minum. Secara sosial, hal ini dimaksudkan agar kita dapat merasakan bagaimana sengsaranya saudara-saudara kita yang tidak mendapat nikmat berupa rezeki makanan. Kita diajari untuk hidup sederhana, tidak berlebih-lebihan dalam hal makanan dan minuman. Ini juga menunjukkan bahwa Islam sangat menganjurkan kepada umat muslim agar ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain sesama muslim.

Puasa bukan hanya berhenti dari aktivitas makan dan minum, tetapi kita juga dianjurkan untuk tidak melakukan dosa-dosa kecil apalagi dosa besar. Dosa-dosa yang berkaitan dengan orang lain; seperti menggunjing, meremehkan, mencela, mengambil hak orang lain, dan lain sebagainya. Dosa-dosa itu sering tidak disadari kita lakukan sepanjang hidup kita, baik dengan keluarga sendiri maupun dengan tetangga kita. Mungkin kita seringjengkel, sering marah-marah karena ketidakpuasan kita atas mereka, ataupun dosa kita kepada tentangga, karena kita secara sengaja maupun tidak sengaja menyinggung perasaan, membicarakan kekurangan-kekurangan mereka dan lain sebagainya. Intinya, dengan berpuasa kita harus menyadari bahwa apa yang dirasakan orang lain harus dapat kita rasakan pula. Dengan demikian kita akan peka terhadap persoalan sosial yang ada di sekeliling kita.

Manfaat puasa

Di era modern ini begitu banyak orang mengalami persoalan kesehatan karena overnutrisi. Manusia modern melampiaskan nafsu makan dan minumnya sekehendak mereka. Walhasil, sering kita menemukan manusia-manusia yang cemas dengan kondisi tubuh yang tidak terkontrol, alias kegemukan. Kondisi tubuh yang tidak sehat ini juga berpengaruh terhadap kejiwaan mereka, sehingga timbulah berbagai macam penyakit mengerikan. Penyakit-penyakit seperti tumor, gagal ginjal, stroke, dan lain sebagainya lebih disebabkan oleh tidak terkontrolnya pola makan atau gaya hidup manusia itu sendiri.

Berkenaan dengan hal tersebut, puasa memberikan solusi atas berbagai macam persoalan overnutrisi yang terjadi pada masyarakat modern. Pertama, dari segi kesehatan, puasa akan memberikan dampak yang sangat bagus bagi kesehatan. Selama tidak berpuasa, kita mengonsumsi berbagai macam makanan yang mengandung berbagai zat yang terkadang tidak sehat bagi tubuh kita. Dengan berpuasa, tubuh kita akan mengurangi kadar negatif yang ada di dalam tubuh. Disamping itu, pada saat berpuasa kita juga dianjurkan memakan makanan yang lebih baik (bergizi) ketimbang selain di bulan puasa. Dengan demikian, pada saat puasa kita akan mengontrol makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh kita sesuai dengan kebutuhan.

Kedua, puasa akan memberi kesempatan pada alat pencernaan untuk beristirahat sebentar. Selama puasa, makanan dan cairan yang masuk ke dalam tubuh dikurangi, maka secara otomatis alat pencernaan pun aktivitasnya berkurang. Kondisi ini akan mendukung pemulihan sel-sel yang terkontaminasi oleh zat-zat yang merusak tubuh. Itulah sebabnya selama puasa kita dianjurkan untuk lebih banyak minum, atau meminum-minuman yang banyak mengandung gizi.

Ketiga, puasa dapat mengatur nutrisi yang masuk ke dalam tubuh kita, sehingga menghindarkan kondisi overnutrisi. Menurut ahli kesehatan, kelebihan gizi atau overnutrisi mengakibatkan kegemukan yang dapat menimbulkan penyakit degeneratif seperti kolesterol dan trigliserida tinggi, jantung koroner, kencing manis (diabetes mellitus), dan lain-lain.

Keempat, puasa dapat membersihkan tubuh dari racun dan kotoran (detoksifikasi). Dengan berpuasa, kalori yang masuk dalam tubuh kita terbatasi, sehingga menghasilkan enzim antioksidan yang dapat membersihkan zat-zat yang bersifat racun dan karsinogen sehigga akan mengeluarkannya dari dalam tubuh.

Kelima, dengan berpuasa dapat menambah jumlah sel darah putih. Sel darah putih berfungsi untuk menangkal serangan penyakit sehingga dengan penambahan sel darah putih secara otomatis dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Keenam, manfaat lain berpuasa adalah; menyeimbangkan kadar asam dan basa dalam tubuh, memperbaiki fungsi hormon, meremajakan sel-sel tubuh, dan meningkatkan fungsi organ tubuh.

Gambaran di atas merupakan bagian kecil dari manfaat puasa secara medis. Manfaat lainnya dan yang tidak kalah penting adalah manfaat secara mental (spiritual). Puasa juga akan memberikan dampak yang luar biasa pada batin manusia. Kita memahami bahwa pola pikir dan otak kita sangat dipengaruhi oleh makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuh kita. Oleh karena itu, dengan berpuasa tentu akan memberikan dampak yang positif terhadap kejiwaan kita.

Dampak positif dari segi spiritual dalam puasa diantarnya adalah; pertama, puasa melatih kita disiplin dalam mengendalikan diri. Kita menahan diri untuk tidak makan sesuai dengan waktu yang ditentukan adalah lathian pengendalian diri. Kita juga dilatih mengendalikan diri untuk tidak menuruti semua nafsu-nafsu yang ada dalam diri kita. Kalau kita tidak berpuasa kita akan makan dan minum sekehendak kita, tetapi dalam puasa kita harus makan dan minum dalam waktu yang telah ditentukan. Kebiasaan mengatur pola makan dan minum ini jika dibiasakan, akan melatih kita untuk mengendalikan hawa nafsu.

Kedua, puasa melatih kita untuk bersikap jujur. Pada saat berpuasa, mungkin tak seorangpun tahu kalau kita sedang berpuasa, atau kita bisa saja mengatakan berpuasa tetapi ditempat tersembunyi kita makan sesuatu. Dengan berpuasa kita dilatih berkata dan bertindak secara jujur bahwa Allah mengetahui segala yang kita lakukan meskipun orang lain tidak mengetahuinya.

Ketiga, berpuasa memberikan kita perasaan akan kebersamaan, terutama aat kita melakukan buka puasa bersama. Kita juga diajari untuk saling mengingatkan pada saat sahur untuk membangunkan sesama muslim yang sedang tidur untuk makan sahur dan lain sebagianya.

Terakhir dan yang paling penting, bahwa puasa menyadarkan kepada kita bahwa kita adalah makhluk yang lemah. Kita menyadari bahwa sehari saja tidak makan dan tidak minum kita sudah kekurangan tenaga, apalagi jika kita tidak dapat menikmati makanan dan minuman selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.

Inilah karunia Allah yang sangat besar bagi kehidupan kita. Kewajiban kita agar berpuasa ternyata memberikan manfaat yang sangat besar dalam diri kita baik lahir maupun batin. Dari sini juga dapat kita ambil pelajaran bahwa setiap perintah dan larangan dari Allah itu sebenarnya hanya untuk kepentingan manusia itu sendiri. Masihkah kita akan mengingkarinya? Hanya kita sendiri yang dapat menentukan dan mengambil pilihan atas kehidupan ini. Wallahua’lam..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun