Cara Mudah Memanfaatkan Waktu
Waktu adalah hal yang paling penting dalam kehidupan. Waktu luang yang kita miliki selama 24 jam harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk kemanfaatan hari depan. Namun demikian, banyak diantara kita yang terlena dengan berbagai kemudahan yang kita dapatkan sehingga kita lalai mengatur jatah waktu dalam hidup kita. Walhasil, banyak diantara kita hidup dalam kesia-siaan.
Sebagian dari kita lebih banyak menyia-nyiakan waktu dalam kehidupan karena sering tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Banyak yang menyadari dan mempertimbangkan setiap menit yang kita habiskan. Kebanyakan hanya menjalani kehidupan mengalir seperti air. Mengerjakan sesuatu saat sudah mepet dengan deadline. Atau mengerjakan sesuatu hanya karena kewajiban.
Masih banyak diantara kita yang tidak mau melakukan sesuatu karena sesuatu itu bermanfaat buat kita. Kita memandang sesuatu harus dikerjakan jika pekerjaan  itu memiliki imbal balik secara langsung pada kita. Hasilnya kita tidak mau mengerjakan sesuatu yang murni karena kita merasa perlu untuk melakukannya. Kita tidak mau mengerjakan hal-hal yang lebih kreatif, yang sebenarnya sederhana tetapi memiliki dampak yang luar biasa dalam kehidupan. Ambilah contoh kegiatan membaca dan menulis.
Membaca menurut sebagian besar orang adalah aktivitas yang merepotkan, disamping kadang membutuhkan biaya. Namun demikian, dengan banyaknya waktu luang yang kita gunakan untuk membaca maka akan melahirkan pengetahuan dan pengalaman yang kita dapatkan.
Aktivitas membaca yang nampak sederhana ini , ternyata akan melahirkan sebuah hasil yang luar biasa. Membaca akan menjadikan kita memiliki banyak pengetahuan. Dari pengetahuan itulah kita akan mendapatakan banyak informasi yang menginspirasi kita untuk melakukan sesuatu. Kita juga bisa belajar dari pengalaman orang lain yang mendorong kita untuk merubah keadaan yang ada di dalam diri kita.
Kebiasaan membaca juga akan mendorong pikiran kita melakukan sesuatu. Baik yang bersifat dorongan emosional maupun tindakan riil dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu tindakan ringan dari hasil membaca adalah dorongan untuk mengungkapkan pengalaman itu dalam bentuk tulisan. Hasil aktivitas membaca mendorong emosi kita untuk menularkannya kepada orang lain. Dari dorongan inilah akhirnya terlahir sebuah tekat untuk menuangkan pikiran kita adalam bentuk tulisan. Tulisan yang kita tampilkan di muka umum, bukan saja akan menjadi media mengembangkan diri kita, tetapi juga menjadi bagian dari dorongan kita untuk berbagi dengan sesama.
Awalnya memang nampak sangat sulit untuk mengungkapkan kata-kata dalam bentuk tulisan. Terutama untuk mengungkapkan gagasan secara runtut. Hal itu karena kita kurang terbiasa untuk menuangkan pemikiran dalam bentuk tulisan. Jika hal ini sudah terbiasa, maka kita akan sangat mudah menuangkan ide-ide kita dalam bentuk tulisan. Kadang tidak terasa tulisan kita sudah sangat banyak tampa terasa.
Dua aktivitas ini memang banyak disepelekan orang, padahal aktivitas membaca adalah hal yang paling penting dalam kehidupan. Agama Islam sendiri sudah sejak ribuan tahun menganjurkan umatnya untuk gemar membaca. Membaca adalah pintu atau jendela dunia. Terbukti, negara-negara maju didominasi oleh mereka yang masyarakatnya memiliki kegemaran membaca. Disamping itu kegemaran membaca juga merupakan upaya yang efektif untuk menghindarkan diri dari tindakan-tindakan yang sia-sia. Kita tidak akan lagi memiliki waktu ngrumpi, membicarakan kejelekan saudara dan teman sendiri. Â Jika hati dan pikiran kita sudah tercurah pada bacaan yang baik dan memberikan kebaikan dalam hidup kita, maka hidup kita pun akan semakin positif dan dinamis. Semoga!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H