Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

New World

Buah Bernama Fiksi - Kekuatan Mimpi: Dan Pria yang Bodoh Karena Cinta

22 September 2024   17:36 Diperbarui: 22 September 2024   17:40 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Buah Bernama Fiksi: Panen Manis dari Pohon Fantasi".

pecihitam

Di antara berbagai buah yang tumbuh di Pohon Fantasi, ada satu yang sangat istimewa - Buah Bernama Fiksi. Buah ini adalah manifestasi paling nyata dari kreativitas manusia, hasil dari perpaduan antara imajinasi yang liar dan keahlian bercerita yang terlatih.Buah Fiksi memiliki kulit yang beragam, mencerminkan berbagai genre dan gaya penulisan. Ada yang berkilau seperti emas untuk fiksi spekulatif, yang lain berwarna merah menyala untuk roman, atau hitam pekat untuk misteri dan thriller. Keragaman ini mencerminkan apa yang disebut Bakhtin (1981) sebagai "heteroglossia" dalam sastra - keberagaman suara dan perspektif yang membuat fiksi begitu kaya dan menarik.

Ketika dikupas, daging Buah Fiksi memiliki tekstur yang kompleks. Lapisan-lapisannya mewakili elemen-elemen cerita - plot, karakter, latar, dan tema - yang dirajut bersama dengan hati-hati oleh sang penulis. Seperti yang diungkapkan oleh E.M. Forster (1927) dalam "Aspects of the Novel", "Cerita yang baik memiliki plot. Karakter yang baik memiliki kedalaman. Yang terbaik memiliki keduanya."

Biji-biji di dalam Buah Fiksi adalah ide-ide dan konsep yang, jika ditanam dalam pikiran pembaca, dapat tumbuh menjadi pohon-pohon fantasi baru. Ini sejalan dengan teori resepsi pembaca yang dikemukakan oleh Iser (1978), di mana makna sebuah teks terbentuk melalui interaksi antara teks dan pembaca.

Rasa Buah Fiksi sangat unik - kadang manis dengan nostalgia, kadang asam dengan kritik sosial, atau bahkan pahit dengan realitas yang sulit. Namun, seperti yang dikatakan oleh Ursula K. Le Guin (1979), "Fiksi yang baik adalah benar." Meskipun ceritanya mungkin tidak nyata, fiksi yang baik menyampaikan kebenaran tentang kondisi manusia.

Nutrisi yang terkandung dalam Buah Fiksi sangat penting bagi perkembangan kognitif dan emosional manusia. Penelitian oleh Mar et al. (2006) menunjukkan bahwa membaca fiksi dapat meningkatkan empati dan keterampilan sosial. Sementara itu, Kidd dan Castano (2013) menemukan bahwa membaca fiksi sastra dapat meningkatkan "theory of mind" - kemampuan untuk memahami pikiran dan perasaan orang lain.

Proses "memanen" Buah Fiksi - atau menulis cerita - adalah proses yang kompleks dan menantang. Seperti yang dikatakan oleh Stephen King (2000) dalam "On Writing", "Menulis adalah sihir, sama ajaibnya dan sama misterius seperti ketika api pertama kali dicuri dari para dewa." Ini membutuhkan kombinasi unik antara disiplin, kreativitas, dan keberanian untuk menghadapi halaman kosong.

Namun, seperti halnya semua buah di Pohon Fantasi, Buah Fiksi juga rentan terhadap "hama" seperti sensor, pembajakan, atau bahkan ketidakpedulian publik. Menjaga kesuburan tanah tempat Pohon Fantasi tumbuh - yaitu, memelihara budaya literasi dan apresiasi terhadap seni bercerita - adalah tanggung jawab bersama masyarakat.

Pada akhirnya, Buah Fiksi adalah bukti nyata dari kekuatan imajinasi manusia. Ia adalah jendela ke dunia-dunia baru, cermin yang memantulkan realitas kita sendiri, dan benih yang dapat menumbuhkan pemahaman dan empati. Dalam setiap gigitan Buah Fiksi, kita merasakan keajaiban kreativitas manusia dan potensi tak terbatas dari pikiran kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun