Segata dan Pantun Lampung, keduanya dalam struktur isilah yang berbeda dalam kontekstuasi dari prioritas topik di dalam khazanahnya, segata adalah suatu karya yang berbentuk mirip secara komposisional pantun secara umum, mewakili kekayaan tradisi lisan dalam budaya Lampung. Meskipun keduanya memiliki fungsi dan bentuk yang berbeda, baik Segata maupun Pantun Lampung sama-sama berperan penting dalam melestarikan nilai-nilai, sejarah, dan identitas masyarakat Lampung.Â
Memahami dan menghargai kedua bentuk sastra lisan ini tidak hanya penting bagi masyarakat Lampung sendiri, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin memahami keragaman dan kekayaan budaya Indonesia secara lebih mendalam.
Segata: Nasihat dalam Bentuk Puisi.
Seperti di atas, bahwa nasihat yang disampaikan melalui Segata mencakup berbagai aspek kehidupan, seperti, dalam konteks nilai-nilai tradisi, etika di dalam bermasyarakat, atau, pentingnya menghormati orang tua dan sesama, nilai-nilai kejujuran dan kerja keras, anjuran untuk menjaga tradisi dan adat istiadat, atau, nasihat tentang perkawinan, dan petuah mengenai kematian dan kehidupan setelah kematian.
Nasihat Perkawinan dalam Segata
Perkawinan merupakan salah satu peristiwa penting dalam kehidupan masyarakat Lampung. Segata sering digunakan untuk memberikan nasihat kepada pasangan yang akan menikah atau yang baru menikah. Beberapa nasihat perkawinan yang umum ditemui dalam Segata antara lain, seacara umum topiknya, adalah, seperti, pentingnya menjaga keharmonisan rumah tangga, dan tanggung jawab suami dan istri dalam keluarga, atau cara mengatasi perselisihan dengan bijaksana, dan pentingnya saling menghormati dan menghargai pasangan, dan anjuran untuk mempersiapkan generasi penerus yang baik
Contoh bait Segata tentang nasihat perkawinan (dalam bahasa Lampung dan terjemahannya):
Guwai sai niku mulai
Dang lupa jama janji
Rasanni rumah tangga sai suci
Haga dijaga setiap rani
Pekerjaan yang engkau mulai
Jangan lupa pada janji
Pekerjaan rumah tangga yang suci
Harus dijaga setiap hari
Petuah tentang Kematian dalam Segata.
Kematian adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan, dan masyarakat Lampung juga memiliki kearifan lokal dalam menghadapi peristiwa ini. Segata yang berisi petuah tentang kematian sering disampaikan dalam upacara pemakaman atau peringatan kematian. Beberapa nasihat terkait kematian yang sering muncul dalam Segata meliputi, pesan-pesan, pentingnya mempersiapkan diri untuk kehidupan setelah kematian, atau anjuran untuk selalu berbuat baik selama hidup, pesan-pesan, nasihat untuk keluarga yang ditinggalkan agar tabah dan sabar, pesan peringatan bahwa kematian bisa datang kapan saja, dan atau; pentingnya menjaga hubungan baik dengan sesama selama hidup