Lebih jauh lagi, YouTube telah mengubah cara kita "mengindera" dunia. Realitas yang dimediasi oleh layar telah menjadi norma baru, di mana pengalaman kita tentang dunia semakin banyak yang melalui konten yang kita konsumsi online. Hal ini memiliki implikasi mendalam pada pembentukan identitas budaya dan politik.Â
Generasi muda, misalnya, mungkin lebih terhubung dengan komunitas online global daripada dengan lingkungan fisik mereka, menciptakan identitas budaya hybrid yang menantang konsep tradisional tentang kebangsaan dan kewarganegaraan.
Dalam konteks ini, konsensus budaya tidak lagi bisa dipahami sebagai sesuatu yang statis atau terbatas secara geografis. Sebaliknya, konsensus menjadi proses yang dinamis dan terus-menerus dinegosiasikan di ruang virtual.Â
Partisi ide-politik yang implisit dalam kebudayaan menjadi lebih cair, namun pada saat yang sama juga bisa menjadi lebih terpolarisasi. Tantangan ke depan adalah bagaimana kita bisa menavigasi lanskap budaya digital ini dengan cara yang memungkinkan dialog yang bermakna antar perspektif yang berbeda.Â
Bagaimana kita bisa memanfaatkan potensi platform seperti YouTube untuk memperluas pemahaman kita tentang dunia, sambil tetap kritis terhadap cara platform tersebut membentuk persepsi kita?Â
Pada akhirnya, memahami implisitas partisi ide-politik di balik kebudayaan di era YouTube dan media sosial adalah langkah penting dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif dan reflektif.Â
Ini membutuhkan kesadaran kritis tentang bagaimana teknologi membentuk cara kita mengindera dan memahami dunia, serta komitmen untuk terus menantang dan memperluas batas-batas "filter bubble" kita sendiri.unnes