Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Demokrasi Akal Sehat: Logika, "Akal Sehat", & Hukum - Pilar Pertimbangan Kebijakan Pemerintah

15 Agustus 2024   03:59 Diperbarui: 15 Agustus 2024   03:59 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Demokrasi Akal Sehat : Logika, "Akal Sehat", dan Hukum :

- Tiga Pilar Pertimbangan Kebijakan Pemerintah.

Dalam menghadapi pelanggaran hukum dan moral di ranah kebijakan negara, pemerintah sering dihadapkan pada dilema yang kompleks. Tiga aspek sentral - logika, "akal sehat", dan hukum - menjadi pilar penting dalam proses pengambilan keputusan. Esai ini akan mengurai ketiga aspek tersebut dan bagaimana interaksinya mempengaruhi kebijakan pemerintah.


Logika: Landasan Rasionalitas.


Logika, sebagai dasar pemikiran rasional, menyediakan kerangka untuk analisis sistematis dalam pengambilan keputusan pemerintah. Dalam konteks pelanggaran hukum dan moral, logika membantu, Mengidentifikasi hubungan sebab-akibat dari suatu tindakan. Dan, atau juga, Mengevaluasi konsistensi antara kebijakan yang ada dan yang diusulkan. Tidak terlalu berlebihan bahwa logika Memprediksi konsekuensi jangka panjang dari keputusan yang diambil. Namun, logika semata tidak selalu cukup. Terkadang, kesimpulan logis dapat bertentangan dengan nilai-nilai moral atau ekspektasi sosial. Misalnya, logika utilitarian mungkin mendukung kebijakan yang menguntungkan mayoritas namun merugikan minoritas, yang bisa jadi bertentangan dengan prinsip keadilan.

"Akal Sehat": Cerminan Nilai Masyarakat.


"Akal sehat" merepresentasikan pemahaman umum dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat. Meskipun subyektif dan dapat bervariasi antar kelompok, akal sehat memainkan peran penting dalam:

1. Merefleksikan ekspektasi moral masyarakat.
2. Memastikan kebijakan dapat diterima dan diimplementasikan dengan dukungan publik.
3. Menjembatani gap antara logika abstrak dan realitas sosial.

Tantangannya, "akal sehat" bisa berbeda-beda tergantung konteks budaya dan sosial. Apa yang dianggap masuk akal di satu masyarakat mungkin tidak berlaku di masyarakat lain. Pemerintah harus berhati-hati dalam menyeimbangkan "akal sehat" dengan pertimbangan lain untuk menghindari kebijakan yang diskriminatif atau tidak adil.


Hukum: Kerangka Formal Tindakan Negara.


Hukum menyediakan kerangka formal bagi tindakan negara. Dalam konteks pelanggaran hukum dan moral, hukum berfungsi untuk:

1. Memberikan legitimasi dan batasan bagi tindakan pemerintah.
2. Menjamin kepastian dan keadilan dalam penanganan pelanggaran.
3. Mencerminkan nilai-nilai dan norma yang telah disepakati masyarakat.

Namun, hukum juga memiliki keterbatasan. Hukum bisa tertinggal dari perubahan nilai masyarakat, atau kadang terlalu kaku untuk mengakomodasi kompleksitas situasi tertentu. Pemerintah harus bijak dalam menafsirkan dan menerapkan hukum, terkadang perlu mempertimbangkan reformasi hukum jika terjadi kesenjangan signifikan dengan realitas sosial.

Integrasi Tiga Pilar dalam Pengambilan Kebijakan

Dalam menghadapi pelanggaran hukum dan moral, pemerintah perlu mengintegrasikan ketiga aspek ini:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun