Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Karena dengan Pulang Kita Kembali Mengingat Kesan & Pesan Awal di dalam Hidup.

13 Agustus 2024   20:43 Diperbarui: 13 Agustus 2024   20:48 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


"Pulang: Menemukan Kembali Akar Kehidupan" : -

Suatu Impresi Dunia Kesan Simbolis Para Penulis Sajak & Puisi.

Setiap langkah kaki yang kita tapakkan di jalan kehidupan membawa kita semakin jauh dari titik awal. Namun, ada saatnya ketika kita merasa perlu untuk kembali, untuk "pulang". Pulang bukan sekadar kembali ke tempat fisik, melainkan sebuah perjalanan spiritual dan emosional menuju esensi diri kita yang paling murni. Bayangkan seorang petualang yang telah menjelajahi puncak-puncak gunung tertinggi dan lembah-lembah terdalam. Setelah bertahun-tahun mengembara, ia memutuskan untuk pulang. Langkahnya yang lelah membawanya kembali ke desa kecil tempat ia dilahirkan. Saat kakinya menyentuh tanah yang familiar, seketika ia merasakan getaran yang menggetarkan jiwanya.

Pulang, dalam konteks ini, adalah sebuah pengingat. Pengingat akan siapa kita sebenarnya, jauh dari topeng dan peran yang kita mainkan dalam panggung kehidupan sehari-hari. Ini adalah momen ketika kita menanggalkan semua atribut yang telah kita kumpulkan sepanjang perjalanan dan kembali pada bentuk kita yang paling murni. Saat kita "pulang", kita dihadapkan pada realitas kehidupan yang seringkali kita lupakan atau abaikan. Kita diingatkan akan impian-impian masa kecil yang mungkin telah terkubur di bawah tumpukan tanggung jawab. Kita dipertemukan kembali dengan nilai-nilai yang ditanamkan oleh orang tua dan leluhur kita, yang mungkin telah memudar seiring waktu. 

Pulang juga berarti mengingat kembali langkah awal kita. Seperti seorang penari yang kembali ke posisi dasarnya sebelum memulai tarian yang baru, kita pun perlu sesekali kembali ke titik awal. Ini bukan langkah mundur, melainkan sebuah momen untuk merenungkan perjalanan yang telah kita tempuh dan mempersiapkan diri untuk lompatan berikutnya. Dalam proses "pulang" ini, kita menemukan kembali landasan tujuan hidup kita. Kita diingatkan akan alasan mengapa kita memulai perjalanan ini pada awalnya. 

Mungkin kita telah tersesat, mungkin kita telah melenceng dari jalur, atau mungkin kita hanya perlu meneguhkan kembali komitmen kita. Apapun itu, pulang memberikan kita kesempatan untuk menyelaraskan kembali kompas internal kita. Pulang bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan sebuah perhentian yang diperlukan. Ini adalah momen untuk mengisi ulang energi, memperbaiki peta, dan mempersiapkan diri untuk petualangan berikutnya. Karena pada akhirnya, hidup adalah serangkaian perjalanan pulang dan pergi, sebuah ritme abadi antara menjelajah dan kembali ke akar. Maka, jangan takut untuk pulang. Peluk kembali dirimu yang paling sejati. Ingatlah kembali mimpi-mimpimu yang paling murni. Teguhkan kembali nilai-nilai yang kau junjung. Dan ketika saatnya tiba, berangkatlah kembali dengan hati yang lebih kuat, visi yang lebih jelas, dan semangat yang telah diperbarui. Karena dalam setiap kepulangan, kita tidak hanya menemukan kembali diri kita yang lama, tetapi juga menemukan versi diri kita yang baru - yang lebih bijak, lebih kuat, dan lebih siap untuk menghadapi tantangan kehidupan yang menanti di depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun