Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selimut dari Kulit Kambing

27 Juli 2024   06:12 Diperbarui: 27 Juli 2024   06:20 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selimut Dari Kulit Kambing.

Ini adalah sebuah metafora dari kelahiranmu
Wahai, putri dari paras yang bersinar
Mengikuti matahari hangat yang terbit
Kelahiranmu dengan tangis dingin udara dunia
Mencubit-cubit sejenak engkau menggigil keluar dari perut gua
Rahim ibu.
Tak hanya sampai di sana -- engkau mendaki menuju gunung
Yang mengaliri dahaga dan lapar hasratmu

Mungkin do'aku dan para lelaki ayah yang lain
Tak menjadi suatu hal;
Jika engkau ingin, sebab
Itu wahai, putri dari purnama malam gelap
Engkau melangkahlah berlari ke arah condong -- muara yang membasuh
Selaput darah bayi ditubuhmu; aku menanti untuk tenggelam
Dalam pelangi dari senja hari ini. - dan samudera ombak dalam secangkir air
- Kesah.

14/10/2019.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun