Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Missing Square -Argument: Argumntasi Presfektif Difrensial Simbol

21 Juli 2024   05:03 Diperbarui: 21 Juli 2024   08:13 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Ilusi "Missing Square" biasanya ditampilkan sebagai dua susunan trapesium dan segitiga yang tampaknya identik. Namun, satu susunan membentuk segitiga besar tanpa celah, sementara yang lain memiliki "lubang" persegi kecil di tengahnya.

Kunci dari ilusi ini terletak pada perbedaan kecil namun signifikan dalam kemiringan garis diagonal utama. Dalam satu susunan, kemiringan ini sedikit lebih curam, yang ketika digabungkan dengan potongan-potongan lainnya, menciptakan ilusi area yang hilang.

Secara matematis, ini dapat dijelaskan melalui konsep ketidaksamaan aritmetika-geometrik. Meskipun luas total kedua susunan sama, distribusi areanya berbeda, menciptakan ilusi visual yang kuat.

3.2 Aspek Perseptual

Ilusi "Missing Square" memanfaatkan kecenderungan sistem visual kita untuk mengutamakan bentuk keseluruhan daripada detail-detail kecil. Otak kita cenderung "mengisi" informasi yang hilang berdasarkan konteks dan pengalaman sebelumnya, yang dalam kasus ini mengarah pada persepsi yang salah tentang area yang identik.

Fenomena ini berkaitan erat dengan prinsip Gestalt dalam psikologi persepsi, khususnya prinsip kelengkapan (closure) dan kesamaan (similarity). Otak kita secara aktif mencoba untuk membuat sense dari input visual yang ambigu, bahkan jika itu berarti mengabaikan inkonsistensi kecil.

3.3 Implikasi dan Aplikasi

Pemahaman tentang ilusi "Missing Square" memiliki implikasi luas:

  1. Dalam psikologi kognitif, ini menyoroti kompleksitas persepsi visual dan pentingnya konteks dalam interpretasi informasi sensoris.
  2. Untuk desainer visual dan arsitek, ilusi ini menunjukkan bagaimana manipulasi subtle dalam geometri dapat menciptakan efek visual yang dramatis.
  3. Dalam pendidikan matematika, ilusi ini dapat digunakan sebagai alat pengajaran yang kuat untuk konsep-konsep seperti area, proporsi, dan pemikiran spasial.

4. Kesimpulan

Ilusi "Missing Square" bukan sekadar trik visual sederhana, melainkan jendela yang menarik ke dalam kompleksitas persepsi manusia dan hubungan antara matematika dan kognisi. Penelitian ini telah menunjukkan bagaimana perbedaan geometris yang tampaknya sepele dapat menghasilkan efek perseptual yang signifikan, menantang asumsi kita tentang ruang dan bentuk.

Pemahaman yang lebih dalam tentang mekanisme di balik ilusi ini tidak hanya memperkaya pengetahuan kita tentang persepsi visual, tetapi juga membuka jalan untuk aplikasi praktis dalam berbagai bidang. Dari meningkatkan desain visual hingga mengembangkan strategi pengajaran matematika yang lebih efektif, wawasan dari "Missing Square" memiliki potensi untuk memberikan dampak yang luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun