Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Semir Sepatu Tuhan

17 Juli 2024   14:59 Diperbarui: 17 Juli 2024   15:03 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pak Karman tersenyum lembut. "Tidak apa-apa, Nak. Kita semua masih belajar. Yang penting adalah niat di hati kita."

Kejadian itu menjadi pelajaran berharga bagi semua yang menyaksikannya. Bahwa moralitas bahasa tidak selalu terletak pada kata-kata yang diucapkan, tetapi pada makna dan niat di baliknya. Bahwa pemahaman dan pengetahuan setiap individu berbeda-beda, dan kita perlu berhati-hati sebelum menghakimi orang lain.

Sejak hari itu, banyak orang yang datang ke Pak Karman bukan hanya untuk menyemir sepatu, tetapi juga untuk mendengar kebijaksanaannya yang sederhana namun dalam. Dan Pak Karman terus bersenandung, memuliakan Tuhan dalam setiap sapuan kuas semirnya, mengajarkan pada dunia bahwa kesucian bisa ditemukan dalam pekerjaan yang paling sederhana sekalipun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun