Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seinsvergessenheit & Sesoanal Afektif

16 Juli 2024   01:13 Diperbarui: 16 Juli 2024   01:19 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seinsvergessenheit & Seseonal Afektif.

Dan,
musim itu bukanlah bakteri sayang
tapi, afeksi perasaanmu -
seperti terinfeksi oleh bakteri
bergerak menuju romantisme -
di bibir kenangan, terenyuh pada bising klise
daun yang me-layu, menyanyikan mustika atau;
beberpa bait fatwa pujangga

kala ombak tepi pantai hatimu gemuruh
menyahuti lisan gemerisih air laut
menyapu haluan kata-kata yang di ukir jari-jari lentikmu

"kemana?" Kemana?" : namamu yang aku ukir di atas pasir
itu, kemana?"

:
musim membuatmu rapuh serupa kapur yang terkikis
oleh erupsi papan hitam itu;
lelah terlelap mengantar imajinasi gelap
dan kesadaran kematian,
membawamu dalam kesadaran simbolis belaka
Seinsvergessenheit (engkau melupakan segala Ada) -
sementara hujan belum pergi;

dan terang hari pagi telah terbit di bibir langit
mengecup hangat kesedihan.

Selasa 16/07/2024.
A.W.al-faiz.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun