"Ketidaksadaran, No Morality," Ketika Anda Tidur Anda Harus Pakai Moral Yang Mana?"
Saya memahami pertanyaan kita tentang moralitas dan bagaimana hal itu terkait dengan kondisi "ketidaksadaran" seperti saat tidur. Sebagai suatu motif yang turut menyokong bentuk ide, dari suatu konsep keberadaan moralitas di tengah kehidupan sosial kita, ketidaksadaran; dan media sosial sebagai pengganti makna harfiah dari konsep realitas sosial yang akhirnya bergeser, tetapi saya dapat mencoba menjawab dari sudut pandang filosofis.
Moralitas pada dasarnya adalah prinsip-prinsip yang membimbing tindakan manusia agar sesuai dengan apa yang dianggap benar dan baik. Ini berfungsi sebagai pedoman untuk membuat keputusan etis dalam situasi yang melibatkan pilihan. Saat kita tidur, kita tidak benar-benar membuat pilihan sadar atau melakukan tindakan yang memerlukan pertimbangan moral. Namun, moralitas tetap relevan dalam pengertian bahwa itu mencerminkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang kita pegang saat sadar.
Beberapa filosofi moral menekankan bahwa moralitas berakar pada karakter dan kecenderungan alami seseorang, bukan hanya tindakan saat sadar. Dari sudut pandang ini, bagaimana kita bertindak saat tidak sadar juga mencerminkan nilai-nilai moral kita. Misalnya, seseorang yang memiliki integritas moral yang kuat cenderung tidak melakukan hal-hal tidak bermoral bahkan dalam kondisi tidak sadar.
Jadi meskipun kita tidak benar-benar "menggunakan" moralitas saat tidur, nilai-nilai moral yang kita anut saat sadar seharusnya membentuk karakter kita secara keseluruhan. Moralitas bukan hanya tentang mengikuti aturan saat sadar, tetapi juga menanamkan kebiasaan baik yang menjadi bagian dari diri kita.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H