0.
Seekor monyet menulis puisi berjudul
Lingla lingua;
Seorang pakar bicara teori tentang sampah
Seorang Gajah bersumpah palapa
Seorang anak kecil ingin THR
-
1.
Bulan malam berpuasa
Berganti nama menjadi Ramadhan
Kemarin kita, bersangka-sangka
Cukup satu dayung bahatera saja mengarung dunia
Meraung buasnya harimau semudera
3.
Petak-petak dadu bangunan kamar kerja
Berguling-bergulung pada kemungkinan ;
Tak ayal orang pagan mengundi nasib.
Nun jauh di sana
Syin, sa', sod, dot, to' ;
Penyair berpuisi kekasih yang pergi
Pelita padam bara birahi
Jendela hanya tinggal luka di dada
4.
Seorang penyair berjalan di atas aksara pikirannya;
Dia bilang;
Lingla lingua; "Hanya dengan mengingat dirimu sebagai manusia berakal, engkau menjadi lupa; kepada-Nya;
Segala, rupa wujud jadi akal semata;
Padahal apa bedanya dagingmu dan tubuhmu dengan
Seekor monyet. Tal ayal !?
- berjalan seperti hewan.
Sang monyet yang menggenggam cintanya. -
Meski tanpa busana, dia tak merusak kehidupan ulat sutra
Atau wol domba. Yang jadi mantel ;
Seorang aktris jelita.
5.
Seekor monyet menulis puisi berjudul
Lingla lingua;