Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Lelap Tidur saat Hujan

13 Maret 2024   11:46 Diperbarui: 13 Maret 2024   11:51 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

LELAP TIDUR SAAT HUJAN.

Ladang-ladang, rerumputan tumbuh belukar, benih baru tersemai, - dan pindah pada tanah ladang.
Riuh ramai Bulan Ramadhan
Suasana sakral yang berubah tradisi petasan
Tadi malam mengejutkan: dar .. dor ... Tar ...

Petasan penipu, meniru halilintar supresi hujan di musim hari

Banyak insan birahi - dingin membuat seekor beruang
Tertidur sepanjang musim, mungkin aku beruang
Yang terpengaruh musim dan cuaca

Inikan, belum musim semi :

Tapi kau sudah minta lebaran, "sinting"
Dasar, "sinting" tapi, aku katakan;

Sejak dari pikiran: since think.

Ini, masih musim yang becek, - bahkan, jalanan yang licin;
Masih bocor atap kamar, aku ingin tidur;
Separuh tahun.

13/03/2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun