1.
Dan, ada lentik ranting di bukit itu;
Yang pernah satu menjadi tunas jari manisku dan manismu
Pada bukit lainnya di suatu selat yang air lautnya menyebrangkan semilir namamu
Mengkait dengung lebah lembah di telingaku
Kulihat di hamparan bukit di pekarangan rumahmu
Dan:
Yang terkubur mungkin mimpi bagimu
Tapi tidak segunduk tanah kubur;
Namun,
ranting itu bagiku pada wajah silam
Wajahmu yang dahulu
Dengan tujuh rupa kembang
Di bukit barisan yang menghiasi warna ranting
Yang menyatukan kepergian
Jari manisku dan jari manismu
Ada suatu firasat;
Di selat itu di bukit yang lain;
Gadis yang berdiri itu
Adalah dirimu yang kembali mekar
Pada panorama pulau
Di balik gunung Bromo
Yang menguburkan nama lain namamu
Dalam ingatan di lain waktu di masa dahulu
Sekarang ini kenapa selempang
Batik menjadi tabir bahumu yang dahulu
Lebam di akar kayu mahoni
Di tanah Kembahang.
5/3/2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H