Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

ORIYATIE - [Rembulan Asuhan Mawar]

11 Februari 2024   23:15 Diperbarui: 11 Februari 2024   23:18 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

ORIYATIE
- [Rembulan Asuhan Mawar].

0/


"Gelegak tawa di atas gelak :
Lahirmu pingkal syahdu -ibu."
dari lelaki dungu." Syahdan kesaksian -
Oleh belenggu di setiap debu." -

"Kain beludru jadi selendang!"
Luh, ;
Cinta.
Kain tepi di tepian tepis
Beku,
Kaku jasad itu.
Luh;
Jelitaku pelitaku.

1/


Engkau bagai rembulan ?
Telah terbit di sisi fajar bunga
Pekat gelap berpulang kepada gelap

Telah terbit bunga
Kepadaku di senyummu di sisi fajar pagi
Lentera pembasuh rindu
Dikau sinar penghangat kesedihan

Sabit setengah bulan seterang tepi
Engkau indah cemerlang :
Bagai mentari menyusuri gelap di pagi hari.

"Lagi!"


2/


Mawarmu pekat gelap
Rembulan sabit :

Ruh -mana. - cinta
Menetas pada lekuk cahaya
Menjadi bibir tepi bintang-bintang di kerlip jauh
Langit - bagai sinar terpencar bagai selinap segenap
Hangat riuh pagi kepadaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun