Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Caya

13 Januari 2024   13:29 Diperbarui: 13 Januari 2024   13:36 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Caya.

Cahaya matahari yang sampai kepadaku hanyalah sinarnya.

Jarak bisu - itu
Bermil-mik waktu dalam peradaban manusia
Dapat aku rasakan hangat
- secercah, berkas sinar -
Yang tampias dari jendela.

Sudah cukup. - kita takblahi perlu - mengenal
Selain diri sendiri.

Bertanggung jawab sendiri atas - yang telah di terima di dalam diri dan sanubari. Sinar pelita kecil di tengah kegelapan diri sendiri.

Menuju ke dalam keakraban kepada
- diri sendiri.

Benakkah?
Pikirankkah?
Rasakah?
Debar jantungkah?

Wahai diri tersenyumlah.

Bahagialah! diri dari segala kekurangan.

B. Lampung, 2024.
A.W. al-faiz.

#nalar_subjektif.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun