Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puasa Dan Nyala Kandil Kecil Kemerlip di Sabtu Ramadhan

8 Oktober 2023   17:05 Diperbarui: 8 Oktober 2023   17:18 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

PUASA DAN NYALA KANDIL KECIL KEMERLIP DI SABTU RAMADHAN.

0/.
Listrik, belum masuk desa;
Kandil kecil di dekat meja makan; di ruang makan:

Sabtu, dan waktu beranjak;
Hari sore, dan nyala merah ingin tenggelam menuju kegelapan azan magrib; di dalam suara radio RII ;

Lampu badai, berbingkai besi, dan kaus lampu, branding merek, patromaks masih menunggu di nyalakan; sementara di jendela seseorang memikirkan sisanya; satu dirigen minyak ; "tak cukup untuk satu minggu";

Sabtu, itu di bulan Ramadhan, ;
Sebuah, tungku selesai memasak pembuka dari apa yang tertulis dalam kitab dan kalam firman tuhan;

1/.
Sabtu, itu di bulan Ramadhan, ; api tungku pergi menuju kandil sentir ;
Kecil menyala, di tengah gelap dalam suasana, kitab:

Puasa, ini menggenapkan, sabtu sore;
Kepada, selintas melihat lintasan sebuah garis di pipih sepotong ikan tongkol. Dan daun-daun pakis, serta santan kelapa.

Puasa dan kandil kecil, di sabtu Ramadhan;
Listrik, belum masuk desa;
Selepas, berbuka, kami hanya diam; di dalam mihrab waktu, bersama masa lalu, yang tersisa dalam ingatan.

A.W. Al-faiz
Bandar Lampung, 8 Oktober 2023.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun