Mohon tunggu...
Ahmad Turmuzi
Ahmad Turmuzi Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

Pendidik di SMP Negeri 4 Jerowaru Lombok Timur NTB

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menunggu Arah Kebijakan Pendidikan Nasional

18 Oktober 2024   20:29 Diperbarui: 18 Oktober 2024   20:53 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari terakhir ini, masyarakat Indonesia dihebohkan oleh berita dan informasi tentang menteri kabinet presiden terpilih, Prabowo Subianto. Tokoh yang akan menjabat sebagai menteri pendidikan, dan akan dipecahnya Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjadi lebih dari satu kementerian, termasuk yang banyak menyita perhatian. Salah satu rencana pecahan dari Kemendikbudristek tersebut adalah Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. dilaporkan akan menjabat sebagai Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dalam kabinet baru. Sehubungan dengan itu, menarik untuk mengenal lebih jauh tentang tokoh Muhammadiyah ini, yang akan menjadi menteri pendidikan yang baru. Rekam jejak dan visi-misi beliau akan sangat mempengaruhi arah kebijakan pendidikan di masa depan.

Arah pendidikan di Indonesia diperkirakan akan mengalami perubahan di bawah kepemimpinan Abdul Mu'ti. Abdul Mu'ti memiliki rekam jejak yang kuat sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, sebuah organisasi besar yang fokus pada pendidikan, sosial, dan dakwah Islam. Dengan latar belakang ini, Mu'ti kemungkinan akan membawa perspektif yang lebih religius dan berorientasi pada nilai-nilai keislaman dalam pengembangan pendidikan dasar dan menengah di Indonesia.

Selain itu, Mu'ti dikenal sebagai tokoh moderat yang mendorong kolaborasi antara nilai-nilai agama dan pendidikan modern. Di bawah kepemimpinannya, kemungkinan akan ada peningkatan perhatian terhadap pendidikan karakter berbasis moralitas dan integritas, sembari mempertahankan kualitas akademik yang kompetitif. Hal ini juga sejalan dengan visi Muhammadiyah yang mendukung pendidikan yang inklusif namun tetap menjunjung tinggi nilai-nilai agama.

Kemudian, Mu'ti dikenal sebagai tokoh yang menaruh perhatian pada peningkatan kesejahteraa guru di Indonesia. Hal ini sejalan dengan harapan para guru. Sebagai pendidik, kesejahteraan guru merupakan faktor krusial yang mempengaruhi kinerja dan motivasi mereka dalam mengajar.

Perubahan arah kebijakan pendidikan nasional tidak saja dipengaruhi oleh rekam jejak dan visi-misi calon menterinya. Dunia pendidikan merupakan sistem yang sangat dinamis. Banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi arah kebijakan pendidikan, seperti perkembangan teknologi, perubahan sosial, dan kondisi ekonomi.

Oleh karena itu, dengan posisi barunya, tantangan yang dihadapi Mu'ti mencakup melanjutkan program digitalisasi pendidikan yang sebelumnya diinisiasi, memperbaiki infrastruktur pendidikan di daerah tertinggal, serta mengintegrasikan teknologi dan keterampilan abad ke-21 ke dalam kurikulum. Kemungkinan lain yang akan dilakukan adalah analisis kebijakan pendidikan sebelumnya, yaitu kebijakan merdeka belajar. Keberlanjutan Kurikulum Merdeka akan sangat tergantung dari hasil analisis ini.

Arah kebijakan baru pendidikan nasional kita, akan terjawab paling tidak setelah 100 hari  kerja menteri pendidikan kita yang baru. Mari bersama-sama membangun pendidikan Indonesia yang lebih baik.

Sumber Bacaan:

Tempo.co, 15 Oktober 2024. Rekam Jejak Abdul Mu'ti, Sekum PP Muhammadiyah yang Bakal Jadi Menteri Pendidikan Dasar. Diakses dari: https://nasional.tempo.co/read/1928563/rekam-jejak-abdul-muti-sekum-pp-muhammadiyah-yang-bakal-jadi-menteri-pendidikan-dasar.

Tempo.co, 18 Oktober 2024. Menteri-Menteri Prabowo Akan Ditatar 3 Hari di Akademi Militer Magelang Setelah Pelantikan, Buat Apa?. Diakses dari: https://nasional.tempo.co/read/1930183/menteri-menteri-prabowo-akan-ditatar-3-hari-di-akademi-militer-magelang-setelah-pelantikan-buat-apa?tracking_page_direct.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun