Mohon tunggu...
Ahmad Tua Azzuhri
Ahmad Tua Azzuhri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa STIE Tanjungpinang

Lebih sering menulis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Manajemen Kinerja di Ranah Bisnis Digital

11 Oktober 2022   16:15 Diperbarui: 11 Oktober 2022   16:20 1189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Hingga tahun 2022 kini, bisnis digital sudah menelusup ke banyak lapisan masyarakat. Bisnis digital adalah bisnis yang memanfaatkan teknologi dalam aktivitasnya. Kian canggihnya teknologi di masa kini menjadi alasan munculnya berbagai bisnis digital secara pesat. Bukan hanya memudahkan, bisnis digital memiliki berbagai kelebihan lain yang tidak dimiliki oleh bisnis konvensional seperti jangkauan konsumen yang lebih luas, meminimkan biaya operasional, sampai dengan proses produksi yang kian efisien. Bisnis digital ini dipasarkan secara online, melalui website, sosial media, hingga e-commerce. Pada outputnya, bisnis ini juga mampu menghasilkan omset yang lebih besar ketimbang bisnis konvensional.

Ada berbagai bisnis digital yang kini digeluti banyak orang. Pertama, ada toko online. Bisnis konvensional masa kini mulai mengubah bisnisnya menjadi bisnis digital dengan membuka toko online. Ini bisa berupa toko sendiri atau menggunakan sistem e-commerce. Pendirian toko online akan mengubah bisnis konvensional itu menjadi digital. Para usahawan akan menjalani bisnisnya sembari belajar. Mereka akan mempelajari tentang keuangan digital, pencatatan keuangan digital, pemasaran digital, dan sebagainya. Hal ini tentu menambah tantangan untuk para usahawan agar terus belajar setiap hari agar meng-upgrade skill yang dimilikinya. 

Dengan memiliki toko online, maka pemiliknya dapat membangun branding produk yang dimilikinya agar mencapai jangkauan konsumen yang lebih luas. Apalagi, ilmu pemasaran terus berkembang setiap hari, otomatis bisnis juga harus berkembang. Untuk mendirikan toko online, tidak diperlukan keahlian pemrograman. Yang Anda perlukan adalah niat, aksi, dana, dan konsistensi. Anda dapat menggunakan website-website berhosting gratis, mempelajari ilmu-ilmu digital secara gratis di youtube, dan sebagainya.

Kedua, ada bisnis podcast. Bagi seseorang yang hobi berbicara dan membuat konten audio, maka bisnis ini cocok untuk Anda. Jika Anda dapat menemukan niche yang tepat, maka tidak mungkin jika podcaster seperti Anda akan meraih kesuksesan. Apalagi kini, banyak konsumen baru yang mendengarkan podcast.
Ketiga, jasa pembuatan website. Di era bisnis digital kini, banyak orang yang membutuhkan website untuk bisnis mereka. Oleh karena itu, jasa pembuatan website ini sangat dibutuhkan oleh pribadi, ataupun instansi. Jika memiliki kemampuan yang mumpuni, maka Anda dapat membangun digital agency Anda sendiri.
Bisnis digital keempat adalah mengajar secara online. Sekarang, banyak platform pendidikan digital bermunculan. Platform-platform ini berisi ilmu-ilmu dari jenjang SD hingga skill untuk memasuki dunia kerja. Oleh karena banyaknya aplikasi bermunculan, tentu peluang untuk menjadi guru secara online banyak terbuka. Tentunya, Anda harus memiliki kemampuan yang mumpuni untuk memasuki ranah ini.

Mengelola akun YouTube juga merupakan bisnis digital. Semua orang yang terjun di dunia ini memiliki peluang kesuksesan yang sama jika mereka menjual konten yang bagus dan berkualitas. Pekerjaan menjadi youtuber akhir-akhir ini banyak diminati orang karena modal untuk memulainya tidak sulit. Apalagi kini, hampir seluruh orang memiliki ponsel sendiri. Penghasilan diperoleh dari iklan ataupun endorsement jika akun anda memiliki branding yang bagus.
Banyak bisnis digital lain yang juga menghasilkan uang dengan modal sedikit. Kenapa ini bisa terjadi? Karena di zaman sekarang, orang sangat mudah mengakses internet. Bahkan anak-anak sekarang sudah dapat mengakses internet dengan mudah jika diberi smartphone. Dibalik keuntungannya, tentu ada dampak negatif juga terhadap anak-anak yang sudah terpapar internet sejak dini. Namun, jika orang tua dapat membatasi anaknya, maka besar kemungkinan tumbuh kembang anak tidak terganggu.

Berbicara mengenai bisnis digital, tentu pengoperasiannya tidak sama dengan bisnis konvensional. Dalam bidang pemasaran misalnya. Target pemasaran bisnis digital tidak sama dengan bisnis konvensional. Jika dulu pemilik bisnis konvensional harus menjalani proses yang sulit untuk memasarkan keluar daerah, kini menggunakan digital mereka dapat memasarkan produk mereka ke seluruh wilayah di Indonesia bahkan kancah Internasional. Selain itu, sekarang dalam menentukan target pasar sudah lebih spesifik pengukurannya seperti segmentasi umur, gender, demografi, dan sebagainya. Ini bermanfaat untuk menarget konsumen yang tepat agar pemasaran yang dilakukan juga tepat sasaran. Berbanding dengan bisnis konvensional yang pemasarannya lebih biasa seperti menampilkan papan reklame, menggunakan sistem word of mouth, dan sebagainya. Konsumen bisnis konvensional juga hanya orang-orang lokal saja karena dulu memiliki keterbatasan daya dan waktu.

Selain itu, media untuk pemasaran digital berbeda dengan konvensional. Kini dikenal istilah-istilah seperti sosial media, situs web, blog, e-commerce, dan SEO (Search Engine Optimization). Berbeda dengan media yang dulu hanya menggunakan koran, brosur, tayangan iklan TV dan radio, serta sales door-to-door. Biaya dari pemasaran digital ini juga jauh lebih murah ketimbang dengan cara konvensional.

Melalui pemasaran secara digital, inilah kesempatan untuk bisnis berkembang lebih pesat lagi karena pemasaran adalah cara untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Tentunya dibutuhkan kemampuan dan kesabaran untuk mengedukasi pelanggan zaman sekarang karena persaingan juga makin ketat. Semua orang kini mampu berbisnis digital dimana saja dan kapan saja.

Selain pemasaran digital, ada juga keuangan digital. Bisnis digital tentu membutuhkan alat-alat digital pula. Dalam hal keuangan, digitalisasi dilakukan di sistem pembayaran dan juga pencatatan laporan keuangan. Pada sistem pembayaran, sekarang setiap orang mampu membayar secara cashless melalui aplikasi digital. Agar memudahkan konsumen, setiap bisnis juga memerlukan aplikasi pembayaran digital miliknya untuk membuat konsumen puas.

Setelah penjelasan tentang bisnis digital di atas, tidak lupa pula jika dibalik digitalisasi, maka akan ada penggeraknya. Sumber daya manusia di era bisnis digital ini diharapkan mampu melek digital dan belajar terus-menerus untuk mengikuti perkembangan zaman. Para generasi milenial dan gen-z harus menghadapi tantangan digitalisasi yang kian merebak di era sekarang. Untuk itu, mereka harus siap belajar dan memperbaiki diri untuk menggenggam masa depan.

Perusahaan atau bisnis yang melakukan digitalisasi harus mengubah manajemen yang dimilikinya. Proses perekrutan karyawan juga dilakukan dengan cara yang berbeda. Sekarang, orang-orang yang melek teknologi dan multitalenta sedang banyak dicari oleh para rekruter. Ini membuktikan jika sebuah bisnis siap untuk go digital, maka seluruh elemen bisnis itu juga harus diubah. Manajemen harus siap digital dan karyawan yang bekerja juga harus cakap menggunakan teknologi digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun