Mohon tunggu...
Ahmad Taufiq
Ahmad Taufiq Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Mahasiswa STT Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Guru Perjaka

25 Februari 2015   22:38 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:30 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wahai murid-murid perawan
Ini baca sajak dari guru perjaka yang kalian tuakan

Mata ini masih tak jinak
Nafsu ini masih panas merangak
Jangan kalian tersenyum manis
Apalagi menggoda genit
Takut-takut gurumu ini lupa tentang najis

Wahai murid-murid perawan
Pelajaran dimulai
Lupakan sejenak tentang naluri setan
Jangan kalian undang dengan kedip-kedip mencurigakan
Takut-takut gurumu ini benar-benar lupa daratan

Sekali lagi jangan
Tak usah lenggak-lenggok manja
Gurumu ini masih perjaka
Tak usah menatap berwajah bunga
Takut-takut gurumu ini benar-benar membawa petaka

Wahai murid-murid perawan
Tak ingin abdi sia-sia
Maka mohon jangan kalian memancing durjana
Karena jika ia sampai tertangkap
Maka kalian yang akan tersekap

Begitu silahkan kalian paham
Wahai murid-murid perawan

Bondowoso, 21-02-2015

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun