Mohon tunggu...
Ahmad Taufik Mubarok
Ahmad Taufik Mubarok Mohon Tunggu... -

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

SPBU Asing Diberi Kemudahan Izin,Pemerintah Belum Adil

20 Desember 2014   01:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:55 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rencana pencabutan subsidi BBM jenis premium tidak lantas mendapat dukungan dari Pertamina.

Direktur Pemasaran dan Perdagangan Pertamina Ahmad Bambang menilai, ada beberapa aspek yang harus dipertimbangkan oleh pemerintah.

Bambang menilai, sampai saat ini pemerintah belum adil dalam mengelola perizinan SPBU asing dibanding dengan milik Pertamina.

"Pemerintah harus melihat lagi prinsip keadilan antarnegara. Begitu susahnya Pertamina mendapatkan izin membangun SPBU di negara lain, even di Asean karena adanya entry barrier. Namun kok mudahnya para pesaing atau pemain baru buka SPBU di Indonesia," jelas Bambang kepada Republika.

Poin lain yang Bambang sorot adalah kebenaran harga premium non-subsidi.

"Apa betul kalau tidak subsidi harganya di bawah Rp 8.500 perliter, karena tentu saja pelaku pasar akan menambah keuntungan," jelas Bambang.

Untuk itu, bambang meminta pemerintah agar tidak gegabah dalam menentukan kebijakan, khususnya terkait dengan pencabutan subsidi premium.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun