Mohon tunggu...
Ahmad Syawal
Ahmad Syawal Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Farmasi Fakultas Farmasi UNISSULA

Tertarik dalam bidang penelitian kesehatan khususnya farmasi dan pengembangan produk inovatif

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Integrasi Nasional Mahasiswa UNISSULA

17 Desember 2024   11:23 Diperbarui: 17 Desember 2024   11:26 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Antusiasme mahasiswa dalam kegiatan Pesantren Mahasiswa

 Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) merupakan salah satu perguruan tinggi Islam swasta terbesar di Indonesia yang berlokasi di Semarang, Jawa Tengah. Universitas Islam Sultan Agung didirikan oleh Yayasan Badan Wakaf Sultan Agung (YBWSA) pada 16 Dzulhijjah 1381 Hijriah atau 20 Mei 1962 dalam tahun Masehi. Nama Sultan Agung diambil dari nama pahlawan nasional Indonesia, Sultan Agung dari Mataram, yang dinilai sangat berjasa bagi bangsa Indonesia . UNISSULA memiliki visi menjadi universitas Islam terkemuka dalam membangun generasi khairah ummah yang berperan aktif dalam membangun bangsa dan negara. Dengan slogan "Membangun Generasi Khairah Ummah", UNISSULA mengintegrasikan nilai-nilai keislaman dan kebangsaan ke dalam seluruh aspek kehidupan kampus, termasuk dalam pembentukan karakter mahasiswanya. Integrasi nasional di UNISSULA menjadi salah satu wujud nyata dalam menciptakan generasi muda yang siap memimpin bangsa dengan semangat persatuan dan kebhinekaan.

1. KEBHINEKAAN DALAM MAHASISWA

 Sebagai universitas yang menerima mahasiswa dari berbagai penjuru Indonesia, UNISSULA mencerminkan keragaman budaya, bahasa, dan agama yang ada di Tanah Air. Kehidupan mahasiswa di kampus ini menjadi miniatur Indonesia yang penuh warna, di mana perbedaan dipandang sebagai kekayaan yang harus dirawat. Melalui program seperti hari batik (Fakultas Farmasi), pentas seni budaya, dan kegiatan diskusi lintas suku, mahasiswa UNISSULA dilatih untuk memahami, menghargai, dan merangkul perbedaan sebagai bagian dari kehidupan mereka.

Mahasiswa dari berbagai daerah seperti Sumater, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, hingga Papua tidak hanya belajar berdampingan tetapi juga membangun solidaritas melalui berbagai kegiatan kolaboratif. Asrama mahasiswa lintas daerah dan mentoring antarbudaya adalah contoh konkret upaya UNISSULA untuk menciptakan harmoni dalam keberagaman. Di lingkungan yang inklusif ini, toleransi dan rasa saling menghormati berkembang secara alami. Meskipun begitu, mahasiswa beragama lain diberikan kebebasan dalam mengikuti pembelajaran atau perkuliahan keislaman. Hal ini menunjukkan kebhinekaan dan nilai Pancasila sila pertama pun diterapkan dengan baik.

2. PENDIDIKAN BERBASIS ISLAM DAN KEBANGSAAN

UNISSULA menekankan pentingnya sinergi antara nilai-nilai Islam dan kebangsaan dalam sistem pendidikannya. Melalui mata kuliah seperti Pendidikan Agama Islam dan Pendidikan Kewarganegaraan, mahasiswa diajak untuk memahami bahwa menjadi seorang Muslim yang baik berarti juga menjadi warga negara yang cinta tanah air. Nilai ini diperkuat dengan berbagai kajian keislaman yang menekankan ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim) dan ukhuwah wathaniyah (persaudaraan kebangsaan) baik dalam perkuliahan ataupun dalam program kemahasiswaan Pesantren Mahasiswa Sultan Agung (PESANMASA).

Konsep generasi khairah ummah yang diusung UNISSULA mengajarkan mahasiswa untuk menjadi pribadi yang unggul dalam ilmu, akhlak, dan kepedulian sosial. Generasi khairah ummah tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, tetapi juga tanggung jawab moral untuk memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. Prinsip ini mencerminkan ajaran Islam yang memadukan iman, ilmu, dan amal sebagai kunci membangun umat yang bermanfaat bagi bangsa. Nilai-nilai tersebut sejalan dengan upaya integrasi nasional, di mana mahasiswa diajarkan untuk menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan tanpa melupakan identitas keislaman mereka.

3. KEGIATAN SOSIAL SEBAGAI WUJUD IMPLEMENTASI

Integrasi nasional di UNISSULA juga diwujudkan melalui kegiatan sosial yang melibatkan seluruh elemen mahasiswa. Program seperti Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis pengabdian masyarakat sering kali menjadi momen penting bagi mahasiswa untuk bersentuhan langsung dengan masyarakat dari berbagai latar belakang. KKN menjadi ajang implementasi nilai-nilai kebangsaan dengan membangun kerja sama lintas budaya dan agama untuk menyelesaikan permasalahan masyarakat.

Selain itu, gerakan sosial seperti bakti sosial lintas fakultas dan program UNISSULA Mengabdi menjadi bukti nyata bahwa solidaritas tidak hanya diajarkan, tetapi juga dipraktikkan. Dalam kegiatan ini, mahasiswa didorong untuk mengenali tantangan yang dihadapi masyarakat Indonesia, mulai dari isu pendidikan, kesehatan, hingga lingkungan, sehingga mampu memberikan kontribusi nyata yang relevan dengan kebutuhan masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun