Persija (singkatan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Jakarta) adalah sebuah klub sepakbola Indonesia yang berbasis di Jakarta. Persija saat ini berlaga di Liga Super Indonesia. Persija didirikan pada 28 November 1928, Kelompok pendukungnya bernama The Jakmania.Dengan segala hiruk-pikuk yang terjadi di dalamnya, menjadi magnet yang kuat terhadap gelombang migrasi warga daerah dari seluruh Indonesia. Citra manis ibu kota yang digambarkan dalam sinetron-sinetron di televisi swasta juga turut menjadi umpan. Bahkan, berita-berita di televisi dan media cetak nasional pun sebagian besar mewartakan tentang apa yang ada dan terjadi di kota metropolitan. Hal itulah yang menyebabkan kota ini, meski tanpa dipromosikan pun, akan tetap menyedot perhatian bagai madu di tengah kerumunan lebah.
Persija yang telah juara sebanyak 10 kali. Kini, kondisinya jauh dari harapan. Persija bukanlah sesuatu yang dibanggakan oleh sebagian besar warganya. Meski selalu berada di papan atas klasemen pada hampir setiap musim kompetisi, tidak serta-merta membuat seluruh warga kota mencintai tim ini.
Manajemen Persija saat ini kerap dibuat pusing oleh perilaku oknum suporternya sendiri.
Faktanya, setiap Persija berlaga di Jakarta, selalu saja ada ulah yang dilakukan oknum-oknum tersebut. Tindakan tidak tertib di jalan raya dan merasa paling jagoan adalah contoh paling nyata. Padahal, duduk di atap bus saat menuju ke stadion tidak hanya membahayakan diri mereka sendiri, tetapi juga pengguna jalan yang lain. Hal itulah yang menyebabkan tercorengnya citra Jakmania (sebutan untuk pendukung Persija) dan Persija.
Antipati warga Jakarta secara umum terhadap Persija tak bisa dihindarkan.
Sejalan dengan hal tersebut, pihak aparat menjadi enggan memberikan izin bagi Persija untuk menghelat laga kandangnya di Jakarta. Sebenarnya, perihal sulitnya Persija mendapat izin untuk bermain di kandang sudah kerap terjadi sejak Bapak Sutiyoso tidak lagi menjabat sebagai gubernur. Akibatnya, manajemen klub harus mengeluarkan dana lebih untuk menjalani laga kandang usiran di luar kota. Prestasi klub pun mandek dan tak kunjung mengulang kesuksesan pada tahun 2001. Dua belas tahun tanpa gelar liga bukanlah masa yang sebentar bagi klub sekelas Persija.
Kondisi seperti itu tak boleh berlarut terlalu lama. Tim berjuluk Macan Kemayoran tersebut harus bangkit dan mendapat simpati dari warga kotanya sendiri. Persija harus berada di tempat seharusnya ia berada, di hati masyarakat Jakarta. Persija adalah simbol kota Jakarta, seperti lambang Jaya Raya dengan Tugu Monasnya yang tergambar rapi di dada setiap pemain Persija.
Persija beserta Jakmania harus “ramah lingkungan”, agar bisa dikemas sebagai produk unggulan kota Jakarta. Tidak hanya menarik minat dari warganya sendiri, tetapi juga menjadi salah satu tujuan wisatawan mancanegara bila berkunjung ke Jakarta suatu saat nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H