Literasi digital adalah pengetahuan dan keterampilan pengguna dalam berhubungan dengan media digital seperti jaringan internet, alat komunikasi, dll. Literasi digital pengguna mencakup kemampuan untuk menemukan, memproses, mengevaluasi, menggunakannya dengan cara yang bermakna, cerdas, dan peduli. dan cara khusus pengguna untuk menggunakan, membuat, dan menggunakan.
Dalam Attribution of Digital Citizenship in Digital Literacy karya Yudha Pradana (2018), literasi digital memiliki empat prinsip inti, yaitu:
1. Pemahaman Artinya, masyarakat dapat memahami secara implisit maupun eksplisit informasi yang diberikan oleh media.
2. Saling ketergantungan Artinya media saling tergantung dan saling berhubungan. Media saat ini harus ada berdampingan dan saling melengkapi.
3. Faktor Sosial Artinya media berbagi berita atau informasi dengan masyarakat. Lagi pula, keberhasilan jangka panjang media bergantung pada orang-orang yang berbagi dan menerima informasi.
 4. Running Artinya orang memiliki kemampuan untuk mengakses, memahami dan menyimpan informasi untuk dibaca nanti. Menjalankan juga melibatkan kemampuan untuk secara kolaboratif menemukan, mengumpulkan, dan mengatur informasi yang dianggap berguna.
Penggunaan keahlian digital juga memiliki aspek positif:
1. Komunikasi lebih komprehensif dan cepat.Â
  Kehidupan manusia yang berawal dari kesederhanaan, kini menjadi kehidupan yang dapat digolongkan sangat modern. Smartphone dan Internet memastikan bahwa orang terus meningkatkan cara mereka berkomunikasi. Media sosial adalah media online, yaitu. media yang hanya ada melalui internet dan di mana penggunanya dapat mengungkapkan pikirannya, mengekspresikan diri dan menggunakannya sesuai dengan kebutuhannya. Kehadiran media sosial memudahkan masyarakat untuk berkomunikasi dan bersosialisasi.
2. Membangun dan mengembangkan hubungan baru dan jaringan sosial.
  Pemahaman jaringan sosial pedesaan memfasilitasi pembangunan jaringan sosial baru bagi para pembantu desa untuk kepentingan pelaksanaan undang-undang desa serta pengembangan kerjasama.
3. Membuka pandangan dan kesadaran akan informasi terkini dan isu-isu penting.
  Perubahan sosial biasanya lebih mudah dan cepat terjadi pada masyarakat modern daripada masyarakat tradisional. Hal ini karena masyarakat modern pada umumnya lebih heterogen, terbuka, baru dan rasional.