[caption id="" align="aligncenter" width="632" caption="Schapelle Leigh Corby terpidana kasus penyelundupan narkotika yang kini masih menjalani hukumannya di LP Kerobokan, Bali. (AP Photo)"][/caption]
Ternyata bukan hanya sekali Schapella Corby menyelundupkan ganja ke Indonesia. Kejadian saat dia tertangkap tangan pada 2004 silam di Bandara Ngura Rai, Denpasar adalah kali keempat dia membawa barang yang di Indonesia masuk kategori barang terlarang tersebut. Demikian diutarakan Renae Lawrence berdasarkan pengakuan Corby sendiri.
Siapa Renae Lawrence? Dia adalah satu dari sembilan warga Australia atau populer dengan sebutan ‘Bali Nine’ yang mencoba menyeludupkan  8,3 kilogram heroin senilai 4 juta dollar Australia dari Indonesia ke Australia pada 2005. Lawrence dan kedelapan orang kawannya tersebut kini menjalani hukuman dengan vonis hukuman yang berbeda dari penjara seumur hidup hingga hukuman mati.
Sekali waktu, Lawrence dan Corby pernah berada dalam satu blok sel yang sama selama lima tahun. Pada saat itulah, menurut Lawrence, Corby pernah keceplosan mengungkapkan bahwa dirinya memang menyeludupkan ganja ke Indonesia sebanyak empat kali. Berdasarkan stempel visa di paspor Corby memang  wanita asal Quensland tersebut empat kali mengunjungi Indonesia: Agustus dan September 1999, Juli 2000, dan terakhir pas tertangkap 2004.
Kabar yang disampaikan Lawrence sontak menjadi berita paling hangat di sejumlah surat kabar di Australia. Berita tersebut menempati peringkat ketiga dalam ‘top five articles’ pada Senin (7/4) di The Sydney Morning Herald .
Menurut Lawrence, jika selama ini, baik di persidangan maupun di media, Corby selalu mengaku tidak bersalah, itu semata-mata untuk merebut hati masyarakat Australia. Dia berharap dengan tidak mengatakan yang sesungguhnya masyarakat Australia akan tetap mendukung dirinya.
Selain sandiwara tidak bersalah yang sering dilontarkan Corby, sandiwara lainnya ungkap Lawrence adalah Corby berpura-pura terlihat stress dan depresi untuk mendapatkan belas kasihan pemerintah Indonesia, khususnya dari Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono. Sandiwara tersebut berhasil karena Corby bukan hanya mendapatkan potongan tahanan dari 20 tahun menjadi 15 tahun tetapi juga menerima pembebasan bersyarat awal tahun 2014 ini.
Kenapa Lawrence ungkap Pengakuan Corby? Menurutnya, hampir semua terpidana dalam ‘Bali Nine’ merasa jengkel dengan ulah Corby. Sikap Corby dan keluarganya dianggap akan menutup peluang mereka meminta keringanan hukuman dari Pemerintah Indonesia. Padahal, dari rencana Lawrence, misalnya, dia ingin mengajukan pembebasan bersyarat tahun depan. Namun, beberapa ulah Corby dan keluarganya bisa memperkecil peluang diterimanya pembebasan bersyarat Lawrence.
Ulah Corby dan keluarga yang dianggap menjadi preseden buruk dari seorang napi yang diberikan pembebasan bersyarat namun tidak taat aturan pembebasan bersyarat itu adalah terkait dengan wawancara eksklusif. Pemerintah Indonesia telah melarang adanya wawancara eksklusif antara Channel 7 dengan pihak Corby namun melalui Mercedes, wakil keluarga Corby, wawancara tetap terselenggara.
Selain itu, satu ulah Corby lainnya yang keluar dari perjanjian pembebasan bersyarat yakni Corby tidak langsung menuju ke rumah kakaknya di Denpasar tetapi ke sebuah villa mewah. Di villa bintang lima di mana juga menginap reporter senior Channel 7, Willesee, Corby memanjakan diri selama kurang lebih dua minggu.
Bagaimana tanggapan pihak keluarga Corby atas pernyataan Lawrence di atas? Pihak keluarga telah mengeluarkan bantahan bahwa Corby pernah memberikan pengakuan kepada Lawrence. Dalam pandangan keluarga Corby, cerita Lawrence adalah hasil fantasi dia sendiri.
Bagaimana publik Australia menilai pernyataan Lawrence? Dari beberapa komentar di lapak Facebook milik The Sydney Morning Herald, sebagian meragukan sebagian memercayainya. Namun secara umum dari komentar-komentar tersebut, publik meminta kepada Lawrence agar sesama pelaku narkoba jangan saling membuka rahasia. Hahaha...
Sumber:Â http://www.smh.com.au
Artikel lain:
http://edukasi.kompasiana.com/2014/04/03/bahasa-inggris-tak-ok-indonesia-ko-644441.html
http://luar-negeri.kompasiana.com/2014/03/31/museum-islam-pertama-di-australia-643533.html
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H