Bagi Amira dan Ayla setiap hari adalah Mother’s Day. Bunda, begitu mereka memanggil perempuan berhati emas itu, adalah teman begitu mereka terbangun di pagi hari hingga menjelang tidur di malam hari. Bunda menemani mereka sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah, bunda mengajak mereka mengulang pelajaran dari sekolah usai shalat maghrib, dan bunda yang mewadahi cerita-cerita tentang petualangan mereka di sekolah menjelang tidur.
Maka, ketika di sekolah mereka ada event sebagai persembahan menyambut Mother’s Day yang jatuh pada Minggu (11/5), keduanya sungguh sangat senang. Melalui fasilitasi sekolah, keduanya menyiapkan bingkisan untuk bunda.
Ayla yang baru duduk di TK membuat lukisan pada mug berwarna putih. Lukisan wajah dengan senyum yang indah. Ibu guru TK-lah yang menyediakan mug tersebut dan anak-anak itu dibiarkan berkreasi. Ada yang melukis bunga, wajah, dan sosok seorang ibu. Setelah dihias dan dilukis, ibu guru memasukkan mug-mug tersebut ke dalam oven selama beberapa menit. Tujuannya agar cat hasil lukisan tersebut bisa melekat dan menyatu dengan mug dan tidak terkelupas.
[caption id="attachment_306680" align="aligncenter" width="480" caption="Mug dari Ayla untuk bunda (Foto: Ahmad Syam)"]
Bukan hanya itu, melalui Newsletter milik TK yang diterbitkan secara berkala sudah menginformasikan tentang kegiatan Mother’s Day tersebut. Isi penyampaiannya bahwa pada hari Rabu (7/5) dan Kamis (8/5) para ibu yang akan menjemput anak-anak mereka diharapkan datang lebih awal. Ya, lima belas menit menjelang bubar sekolah ada sesi di mana anak-anak itu akan mempersembahkan hadiah mereka kepada ibu masing-masing. Lebih spesial lagi karena mengawali penyerahan bingkisan untuk ibu, anak-anak tersebut menyanyikan lagu khusus untuk ibu.
Lain lagi cerita dari Amira tentang peringatan Mother’s Day di sekolahnya. Amira saat ini duduk di kelas 3 di satu sekolah dasar (SD) di Moreland, sekitar 10 kilometer dari pusat Melbourne. Di sekolah Amira akan diselenggarakan semacam ‘bazar’ dan para siswa diminta membawa uang minimal 1 dollar dan maksimal 10 dollar. Bazar tersebut diselenggarakan pada Jumat (9/5), hari terakhir sekolah sebelum Mother’s Day.
Pihak sekolah sebagai penyelenggara bazar menyediakan berbagai jenis barang seperti alat tulis, mug, botol tempat minum, kartu ucapan, gelang yang terbuat dari rainbow loom, dan bantal gratis. Para siswa membeli barang-barang tersebut untuk dijadikan bingkisan buat ibu mereka. Amira membeli gantungan kunci berbentuk ‘love’, kartu ucapan, dan tas kertas. Hasil penjualan bazar tersebut dikelola pihak sekolah sebagai donasi untuk pengembangan sekolah.
[caption id="attachment_306681" align="aligncenter" width="457" caption="Kartu ucapan dari Amira untuk bunda (Foto: Ahmad Syam)"]
Baik Ayla maupun Amira, memperingati Mother’s Day di sekolah adalah pengalaman pertama. Peringatan yang meski sangat sederhana tetapi setidaknya mereka dapat mengenal satu momentum untuk berbuat baik kepada bunda. Kegiatan yang mungkin saja menjadi pengingat bahwa di sela rutinitas ber-ibu setiap hari perlu ada satu momen khusus untuk Ayla, Amira, dan anak-anak lainnya mempersembahkan bingkisan khusus.
Upaya menanamkan kasih sayang seorang anak kepada ibunya memang penting dilakukan sejak dini. Bukan hanya secara informal melalui tradisi-tradisi yang berlangsung dalam keluarga tetapi juga secara formal melalui kegiatan-kegiatan di sekolah.
Mother’s Day di Australia
Berbeda dengan Indonesia yang memperingati Hari Ibu setiap tanggal 22 Desember, di Australia kegiatan serupa dengan judul Mother’s Day diperingati setiap minggu kedua di bulan Mei. Tidak ada tanggal yang tetap untuk peringatan tersebut tetapi patokannya adalah minggu kedua bulan Mei. Nah, kebetulan tahun 2014 ini Mother’s Day berada di tanggal 11 Mei, sebelumnya pada tahun 2013 Mother's Day jatuh pada 13 Mei.
Tradisi Mother’s Day di Australia sama seperti yang berlangsung di Inggris atau di Amerika Serikat. Di kedua negara tersebut Mother’s Day juga diselenggarakan setiap minggu kedua di bulan Mei. Meski berasal dari sumber tradisi yang sama namun tokoh yang menginisiasi Mother’s Day di masing-masing negara tersebut berbeda.
[caption id="attachment_306688" align="aligncenter" width="581" caption="Kartu khusus buat ibu (Foto: Ahmad Syam)"]
[caption id="attachment_306682" align="aligncenter" width="640" caption="Dinding kaca satu toko di Sydney Road berhiaskan lukisan bertema Mother"]
Di Amerika Serikat, misalnya, dua perempuan bernama Julia Ward Howe dan Anna Jarvis sebagai penginisiatif Mother’s Day pada tahun 1800-an. Anak-anak dari keduanya yang memulai memberikan perhatian khusus kepada Julia dan Anna setiap tahun yang kemudian diikuti oleh anak-anak lainnya kepada ibu mereka. Sedangkan di Australia peringatan Mother’s Day tidak lepas dari sosok Janet Hayden warga kota Sydney yang pada tahun 1924 memulai kampanye untuk memberikan bingkisan kepada para ibu-ibu senior yang sendirian atau sedang di panti jompo.
Mother’s Day di Australia diperingati dengan berbagai kegiatan. Seminggu menjelang Mother's Day, sejumlah toko telah berhias dengan berbagai asesoris bertema ibu. Kartu-kartu ucapan selamat dengan gambar terkait Mother’s Day pun mulai dijajakan. Restoran-restoran sudah menawarkan menu-menu spesial bagi mereka yang ingin merayakan Mother’s Day mereka sambil bersantap. Hanya para penjual bunga  yang baru akan mengeluarkan rangkaian bunga terbaik mereka untuk Mother’s Day 1-3 hari sebelum hari H.
[caption id="attachment_306683" align="aligncenter" width="300" caption="Now Open untuk makan siang atau makan malam buat Ibu (Foto: Ahmad Syam)"]
[caption id="attachment_306684" align="aligncenter" width="300" caption="Toko Elektronik pun tidak ketinggalan menyenangkan hati dan hari para ibu (Foto: Ahmad Syam)"]
Selain memberikan hadiah berupa kartu ucapan selamat, berlibur bersama di kebun binatang, di taman bunga, dan tempat menarik lainnya, dan menonton di bioskop, kegiatan lainnya bisa dalam bentuk bersantap sarapan pagi, makan siang atau pun makan malam di restoran dan di rumah bersama sang ibu. Ragam hadiah dari seorang anak kepada ibunya di hari spesial tersebut. Ada yang memberikan bunga, coklat, baju, kartu belanja dan hadiah lainnya. Tidak jarang mereka juga menghadiahi ibu mereka dengan puisi yang dicetak dalam kartu atau dipublikasikan melalui media. Sedangkan bagi sekelompok aktivis, peringatan Mother’s Day dirangkaikan dengan aksi amal dengan melakukan kampanye sambil mengumpulkan dana bagi penderita kanker payudara.
Happy Mother’s Day untuk istriku dan untuk para ibu di mana saja. Untuk ibuku, selaksa doa-doa terbaik dan lantunan Al-Fatihah selalu untukmu....
[caption id="attachment_306687" align="aligncenter" width="640" caption="Flowers for Mothers (Foto: Ahmad Syam)"]
Brunswick, 11 Mei 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H