Mohon tunggu...
Ahmad Syam
Ahmad Syam Mohon Tunggu... wiraswasta -

...jalan sunyi...\r\n\r\nwww.ahmad-syam.blogspot.com\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Korea Jualan K-Pop di Melbourne

18 Mei 2014   15:31 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:24 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_307500" align="aligncenter" width="640" caption="Mask-Dance Drama dalam The First Korea Festival 2014 (Ahmad Syam)"][/caption]

Federation Square di jantung Melbourne, Sabtu (17/5) malam, menjadi hingar-bingar oleh musik dan lagu K-Pop. Teriakan penonton yang memadati panggung hiburan terbesar tersebut tiada henti. Sesekali malah terdengar sedikit histeris saat ke delapan grup K-Pop Contest menyuguhkan dansa yang menghentak.

Sungguh atmosfir yang tercipta terasa tidak sedang di Australia tetap di Korea. Gerimis yang jatuh satu-satu sejak petang tadi pun terhenti, seolah ikut menikmati dansa yang enerjik dan lagu-lagu yang ceria. Menikmati musik yang terolah dengan tempo cepat.

[caption id="attachment_307518" align="aligncenter" width="253" caption="(Picture: Tommy-https://www.facebook.com/mel.koreafestival)"]

14003799722078994123
14003799722078994123
[/caption]

[caption id="attachment_307519" align="aligncenter" width="501" caption="(Picture: Tommy-https://www.facebook.com/mel.koreafestival)"]

1400380021266788834
1400380021266788834
[/caption]

K-Pop Contest bukanlah acara tunggal yang secara khusus digelar sebagai ajang berkompetisipara pemusik Korea yang berdomisili di Australia. Kontes ini adalah rangkaian dari Korea Festival 2014. Meski demikian, K-Pop Contest menjadiacara hiburan utama karena ditampilkan di akhir kegiatan seolah menjadi pemuncak dari semua hiburan dari pagi hingga malam. Apalagi paket acaranya dibuat dalam kemasan sebuah kontes. Sekadar menerka, kemungkinan penyelenggara sengaja ingin menjual genre musik hip-hop tersebut kepada publik Australia.

Tentu panitia Korea Festival 2014 punya alasan mengapa K-Pop harus diperdengarkan lebih intens bagi masyarakat Australia. Satu dari beberapa alasan tersebut karena publik Australia belum begitu tertarik dengan K-Pop. Memang ada satu channel tvdan radio di Australia yang menayangkan program musik di mana K-Pop adalah termasuk sajiannya. Namun, kejadian pembatalan konser satu grup musik K-Pop tahun lalu di Sydney karena sepi peminat boleh jadi hal tersebut yang mendasarinya.

[caption id="attachment_307503" align="aligncenter" width="640" caption="(Foto: Ahmad Syam)"]

14003754021890089262
14003754021890089262
[/caption]

Namun demikian, terlepas dari soal K-Pop yang digandengkan dalam acara ini,Korea Festival 2014 yang merupakan gelaran perdana berlangsung sangat memesona.Inilah festival tentang Korea pertama yang digelar di Australia dan Melbourne mencatat sejarah untuk penyelenggaraan festival tersebut.Korean Consulate General dan Korean Community pun sebagai penyelenggara berhasil menampilkan wajah-wajah Korea kepada publik Australia secara lebih utuh.

Sejak dibuka pagi, tepat pukul 11.00, langsung tersuguh hiburan segar dan menawan lewatKorean Folk Dance. Misalnya, Mask-Dance Drama yang menampilkan aksi-aksi teaterikal seperti melompat, jumpalitan, dan berjingkrak dengan tujuan penonton tertawa.Mask-Dance aslinya adalah drama tentang moralitas para biarawan Buddha dan untuk mengusir setan dari Korea. Belakangan makna-makna religius dari Mask-Dance mulai hilang.

Setelah rehat, berturut-turutKorean Classical Orchestra, Hanbok Fashion Show, dan Traditional Wedding Ceremony. Hanbok merupakan kostum tradisional Korea. Pakaian ini tidak memiliki saku dengan warna-warna yang sangat cerah disertai bergaris-garis.

[caption id="attachment_307510" align="aligncenter" width="640" caption="Seorang anak korea dalam pakaian Hanbok (Ahmad Syam)"]

14003757251477916246
14003757251477916246
[/caption]

Menjelang petang beberapa sajian menarik antara lain Korean Youth Orchestra yang menampilkan para pemusik berusia belia, kemudian kelompok Choir (Korea Art Song), dan Hapkido Demonstration. Hapkido adalah satu olahraga bela diri asal Korea selain Taekwondo.Prinsip utama dari jenis bela diri adalah mengalahkan lawan dengan memanfaatkan kekuatannya. Mengunci, membanting, menendang, dan sejumlah jurus menjadi teknik andalan Hapkido.

Di luar sajian hiburan tari, lagu, dansa, dan peragaan budaya lainnya, di setapak Yarra River aneka kuliner Korea menggoda selera. Deretan stall makanan sejak kegiatan festival dibuka resmi sudah mulai diserbu para penikmat kuliner ala negeri ginseng tersebut.

[caption id="attachment_307507" align="aligncenter" width="549" caption="(Foto: Ahmad Syam)"]

14003756081429183170
14003756081429183170
[/caption]

Sementara tidak jauh dari panggung utama, tepatnya di samping Australian Center for the Moving Image (ACMI), juga berjejer beberapa stall yang berisi produk-produk kesenian lainnya seperti kaos dan gantungan kunci. Juga terdapat stall dari lembaga sosial yang menghimpun donasi dari para pengunjung dengan cara menjual produk seni. Pada deretan stall ini terdapat satu stall yang paling ramai pengunjung mengantri yakni Free Tasting Stall.

Dan, lazimnya suatu kegiatan hiburan maka para anak-anak selalu mendapat perhatian istimewa, baik dari penyelenggara maupun, tentu saja, dari orangtua mereka. Sebuah meja panjang disiapkan bagi anak-anak untuk berkreasi membuat gambar. Meski sambil berdiri mereka terlihat senang. Ada juga kegiatan face-painting dan pembagian balon untuk anak-anak itu.

[caption id="attachment_307511" align="aligncenter" width="640" caption="Face-painting (Ahmad Syam)"]

14003765731559449029
14003765731559449029
[/caption]

Brunswick, 17 Mei 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun