Mohon tunggu...
Ahmad Syaikhu
Ahmad Syaikhu Mohon Tunggu... profesional -

Bermanfaat Bagi Sesama | Wakil Walikota Bekasi | www.AhmadSyaikhu.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Bersatu Berjuang Tetap Setia

14 November 2012   06:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:24 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1352875894368201314

Judul di atas adalah motto dari Keluaraga Bewsar Putera Puteri Polri (KBPPP). Untuk pertama kasil saya mendengar secara langsung motto ini dari Mas Wahyono, salah seorang pengurus daerah KBPPP DKI Jakarta dalam silaturahim dengan KBPPP Resort Kota Bekasi semalam (8/11) di Rawa Semut Bekasi Timur Bekasi.

Menurut hemat saya, empat kata ini merupakan kunci kesuksesan. Pertama, persatuan akan menimbulkan kekuatan. Ibarat lidi, sebatang lidi yang tercecer sendirian tidak ada artinya dan tidak bisa digunakan untuk menyapu dan membersihkan lantai yang kotor. Tetapi ketika batang-batang lidi tergabung menjadi sapu lidi, sungguh menjadi sesuatu kekuatan yang sangat dahsyat yang mampu membersihkan lantai yang kotor.

Kedua, perjuangan merupakan konsekuensi kita hidup di dunia. Makanya seringkali kita mendengar ungkapan hidup adalah perjuangan. Dalam kehidupan inilah kiita beramal. Dalam kehidupan ini kita mengukir prestasi. Dunia inilah ladang kita berinvestasi untuk masa depan yang sangat panjang dan kebahagiaan yang hakiki, surga yang abadi. Jadi, hidup harus berjuang. Ketika seseorang sudah tidak mau lagi berjuang pada hakikatnya dia sudah mati.

Ketiga, kesetiaan adalah bukti dari sebuah kecintaan. Ketika seseorang cinta kepada tanah airnya maka ia akan setia membela tanah airnya sampai titik darah yang penghabisan. Ketika seorang isteri mencintai suaminya dengan sepenuh hati maka ia akan setia mendampingi suaminya, demikian juga seballiknya. Kesetiaan sangat diperlukan untuk mengokohkan dua hal yang pertama yaitu persatuan dan perjuangan. Sebaliknya, pengkhianatan justru akan menghancurkan persatuan dan melemahkan perjuangan.

Keempat, kata “tetap” menunjukkan keajegan atau keistiqomahan, bahwa kesetiaan yang diberikan tidak mengenal batas waktu dan tidak dibatasi oleh tempat. Kesetiaan akan dilakukan kapan saja, baik dilihat maupun tidak dilihat.

Keempat kata tersebut menjadi kata-kata kunci untuk meraih kesuksesan...

Semoga..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun