Mohon tunggu...
ahmad syaihu
ahmad syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka menulis dan membagikan tulisan kepada orang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cintaku Sebesar Pentol Bakso

17 November 2022   11:00 Diperbarui: 17 November 2022   11:07 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seporsi Bakso Tempuran Bojonegoro (foto: Restauran Guru)

Abang tukang bakso

Mari mari sini

Aku mau beli
Abang tukang bakso

Cepatlah kemari sudah tak tahan lagi
Satu mangkuk saja

dua ratus perak yang banyak baksonya
Tidak pake saos

Tidak pake sambel

Juga tidak pake kol
Bakso bulat seperti bola pingpong 

kalo lewatmembikin perut kosong
Jadi anakjangan kau suka bohong

Kalo bohong digigit kambing ompong (digigit nenek gondrong)

(lirik lagu dipopulerkan oleh Melisa)

Bakso adalah makanan rakyat, semua menyukai dan semua pasti pernah merasakan makanan yang bisa di makan kapan saja, 

di mana saja dan dalam momen apa saja.

Sepasang kekasih di suatu pedesaan di Bojonegoro dalam percakapannya berkisah

"Apa buktinya kalau kau mencintaiku sayang?" tanya Sinta pada Satria si suatu sore saat mereka berboncengan sepeda motor.

"Aku akan memenuhi permintaanmu, apapun itu Sinta". Jawab Satria sambil memelankan jalannya kendaraan warna hitamnya.

"Saya pingin merasakan bakso yang berukuran besar juga yang kecil dalam satu mangkok tapi dengan harga yang cukup murah", pinta Sinta pada pujaan hatinya Satria.

"Siapa takut? Akan kubawa dirimu untuk menikmati bakso yang luar biasa, enak, mengenyangkan dan yang terpenting cocok untuk anak muda yang belum punya penghasilan tapi sudah berani pacaran, seperti saya", jawab Satria pada Sinta.

Mereka berdua dengan berboncengan menuju suatu tempat di wilayah Selatan Kota Bojonegoro.

Desa Tempuran Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro-Jawa Timur terkenal dengan kuliner baksonya yang terkenal. Bakso Tempuran yang dikelola oleh Mashuda warga asli desa Tempuran Bojonegoro yang membuka warungnya di jalan desa yang di sekitarnya adalah areal persawahan. 

Menurut Mashuda dia sudah menjalani usaha berjualan bakso lebih dari 20 tahun lalu dengan harga awal Rp. 1.000 perporsi/mangkok dengan minum es teh seharga Rp. 200 saat itu. Usaha bakso Yuda mengalami kemajuan dalam jumlah penjualan dan seiring dengan perubahan tahun harga bakso juga mengalami peningkatan. Sejak tahun 2020 saat pandemi melanda harga bakso Tempuran milik Yuda dibanderol dengan harga per porsi Rp. 5.000,- sedangkan segelas es teh dihargai Rp. 2.000,- tapi lihatlah porsinya

1 mangkok terdiri dari 1 pentol besar sebesar kepalan tangan orang dewasa ditambah 10 pentol kecil+mie dan kuah

Menurut Yuda sang pemilik Bakso Tempuran, sejak tahun 2020 penjualan baksonya terus meningkat dari 500-1000 porsi perhari, dan Yuda membatasi setiap harinya hanya menjual 1.000 porsi.

Jam buka bakso tempuran mulai pukul 10.00 - 15.00 WIB atau sampai bakso habis. Yang perlu dipahami bagi yang ingin mencoba kuliner bakso tempuran adalah harus sabar Karena sebelum buka pukul 10.00 pengunjung sudah antre sampai ratusan orang, setiap pelanggan diberi kartu antrean dan harus menunggu paling lama 2 jam untuk mendapatkan giliran bakso yang diinginkan.

img-20221117-105825-6375b2924addee6c8c40f8e4.jpg
img-20221117-105825-6375b2924addee6c8c40f8e4.jpg

Warung Bakso Tempuran (foto: Restauran guru)

Namun meskipun harus menunggu sampai dua jam pelanggan Bakso Tempuran nyaman di kedai warung pinggir sawah dengan pemandangan padi di sawah-sawah penduduk desa Tempuran.

Lokasi Bakso Tempuran sendiri  berada di Desa Tempuran KecamatanDander sendiri terletak di sebelah selatan Kota Bojonegoro, bisa ditempuh dengan kendaraan roda dua maupun roda empat.

Sesampainya di lokasi Satria memesan dua mangkok bakso spesial dengan dua gelas es teh sebagai minumannya.

Setelah selesai menikmati bakso dengan paduan sambal yang pedas, keringat mengucur dengan deras menyapu wajah mereka yang lagi kasmaran.

Sambil duduk di samping Satria kekasihnya Sinta membisikan sesuatu

"Seberapa besar cintamu padaku, Satria?

Dengan lembut dan penuh mesra Satria menjawab " Sebesar pentol terbesar di bakso yang kita makan".

Sinta dengan terkejut mengucapkan "Oh my God"

Kedua remaja itupun melanjutkan perjalanan kembali ke rumah masing -masing.

TAMAT

Kota Pahlawan, 17 November 2022

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun