Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka menulis dan berbagi tulisan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Suara Ketukan Pintu Tengah Malam

16 Januari 2023   17:52 Diperbarui: 16 Januari 2023   17:58 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam ini saya sendirian di rumah, karena istri dan anak bungsu sedang menunggui kakaknya di rumah sakit.

Kebiasaan kalau sudah pukul 9 malam saya gunakan nonton televisi sambil tiduran di depan pesawat televisi, acara olahraga dan film action Hollywood biasanya saya tonton di jam tersebut.

Mal itu ada pertandingan bola voli Proliga 2023 yang disiarkan secara langsung di stasiun televisi swasta nasional, sayapun melihat pertandingan antara Jakarta Bhayangkara Presisi berhadapan dengan Surabaya BIN Samator. Pertandingan terus berjalan sayapun terlelap dalam tidur di depan televisi.

Sampai suara ketukan pintu membangunkan saya, sambil terhuyung saya bangun dari tertidur di depan televisi untuk menuju ke arah pintu depan rumah.

"Siapa?" tanyaku sambil menyalakan lampu ruang tamu di mana pintu depan rumah berada.

"Siapa di luar?", sambil membuka pintu depan yang terkunci.

Ternyata tidak ada siapa-siapa di luar pintu, setelah memastikan tidak ada orang pintu segera saya tutup kembali.

Sayapun langsung melanjutkan nintin Film Hollywood yang saya putar di salah satu stasiun televisi swasta nasional.

Film Spiderman yang bercerita tentang kehebatan manusia laba-laba memberantas kejahatan.

Dalam hitungan sepuluh menit mata sudah tidak bisa bertahan dan terlelap lagi saya di depan televisi yang terus melanjutkan film Spiderman 3.

Antara sadar dan tidak saya terbangun oleh suara ketukan pintu lagi, tapi kali ini lebih keras disertai panggilan nama saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun