Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Suka menulis dan berbagi tulisan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mau Maju dan Berhasil Semuanya Membutuhkan Biaya

15 Desember 2022   15:14 Diperbarui: 15 Desember 2022   15:33 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Humas Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur

Logo Provinsi Jawa Timur 

Sebagai warga Jawa Timur tentu kita maklum dengan adanyo logo Provinsi Jawa Timur seperti gambar di atas. Logo terseebut digunakan di instansi pemerintah se Jawa Timur, juga pada seragam pegawai Pemprov. Jawa Timur.

Namun apa yang tergambar dalam Logo Provinsi Jawa Timur adalah adanya tulisan JER BASUKI MAWA BEYA, yang kalau diartikan secara bebas adalah segala sesuatunya membutuhkan biaya.

Dalam situs Pemprov Jatim, dijelaskan makna lambang Jawa Timur. Salah satunya adalah pita dasar dengan warna putih berisi tulisan JER BASUKI MAWA BEYA. Itu adalah moto Jawa Timur yang mengandung makna bahwa untuk mencapai suatu kebahagiaan diperlukan pengorbanan.

Pada Peraturan Daerah Provinsi Jatim No 6 Tahun 2007 pasal 1 dan 2 dijelaskan, Jer Basuki Mawa Beya juga mengandung nilai filosofis. Yakni moto tersebut juga diterapkan kepada seluruh aparatur pemerintah daerah dalam melaksanakan tugasnya, maupun masyarakat Jawa Timur dalam memberikan partisipasinya pada tiap pembangunan.

Mengapa Jawa Timur menggunakan motto Jer Basuki Mawa Beya ? 

Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu provinsi di antar  8 Provinsi di Indonesia, hasil sidang PPKI , sebagai kelengkapan Pemerintahan Negara Republik Indonesia saat ini.

Berikut pembagian delapan provinsi dan gubernurnya: 

1. Povinsi Sumatera - Mr. Teuku Muhammad Hasan 

2. Provinsi Jawa Barat - Mas Sutardjo Kertohadikusumo 

3. Provinsi Jawa Tengah - RP Soeroso 

4. Provinsi Jawa Timur - RMT Ario Soerjo 

5. Provisi Sunda Kecil - I Goesti Ketoet Poedja 

6. Provinsi Maluku - Mr. Johannes Latuharhary 

7. Provinsi Sulawesi - GSSJ Ratulangi 

8. Provinsi Borneo - Pangeran Muhammad Noor

Sebagai provinsi yang terbentuk pertama kali maka Pemerintah Jawa Timur harus mulai menata diri dalam membangun sarana, prasrana, sumber daya alam dan pembengunan sumber daya manusianya.

Oleh karena belum ada anggaran dari Pemerintah Pusat, maka pemerintah Provinsi Jawa Timur berusaha mengumpulkan para tokoh masyarakat, tokoh agama, bupati dari seluruh Jawa Timur untuk bersama-sama membiayai diri dan daerahnya untuk mmbangun apa yang bisa dibangun dengan semangat gotong royong dan kekeluargaan.

Kondisi alam Jawa Timur yang lengkap mulai dari daerah pantai dengan hasil ikan dan hasil laut lainnya, daerah dataran rendah yang menghasilkan pertanian tanaman pangan padi,jagung, kedelai, sayuran dan juga buah-buahan akan dioptimalkan, demikian juga wilaya di daerah dataran tinggi dan pegunungan yang banyak menghasilkan buah-buahan dan tanaman perkebunan, khususnya Perkebunan besar peninggalan penjajah harus dioptimalkan hasilnya untuk biaya pembangunan di sektor lain, seperti sektor sarana dan prasarana, seektor kesehatan, sektor pendidikan yang membutuhkan banyak biaya.

Secara sosiologis masyarakat Jawa Timur memiliki sikap terbuka, mudah bekerjasama, gotong royong dan toleransi, akan memudahkan pemerintah melibatkan masyarakat dan kalangan swasta untuk berpartisipasi dalam biaya pembangunan, melalui peran serta mereka dalam usaha di sektor ekonomi, industri, perdagangan, hiburan, pendidikan dan kesehatan serta sektor lain yang memungkinkan peran serta masyarakat dan kalangan swasta untuk ikut serta di dalamnya.

Secara demografis penduduk Jawa Timur menduduki penduduk kedua terbesar di antara 34 Provinsi di Indonesia di bawah Provinsi Jawa Barat, dengan populasi hampir 40 juta jiwa, merupakan potensi nyata bagi perekonomian Jawa Timur. Peran serta penduduk dalam membiayai pembangunan sangat besar karena mereka adalah potensi dari pajak untuk Provinsi Jawa Timur.

Sebagai kekuatan ekonomi Jawa Timur menduduki urutan kedua setelah Provinsi DKI Jakarta dalam hal potensi ekonomi, pendapatan daerah juga dalam hal APBD Jawa Timur menduduki urutan kedua setelah DKI Jakarta.

Kesimpulan

Setiap kegiatan membutuhkan biaya

Setiap kemajuan dan kesuksesan pasti memerlukan biaya untuk mencapainya

Provinsi Jawa Timur maju dan makmur karena Jer Basuki Mawa Beya

Bagaimana menurut pendapat Anda?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun