Malam itu saya menunggu ayah saya yang sedang dirawat di Rumah  Sakit, karena menderita stroke, kondisi ayah saya yang sepuh dan penyakitnya yang lumayan berat mengharuskan beliau  dirawat inap di Rumah Sakit Pemerintah.
 Saat ayah saya sedang kambuh maka selalu meronta ronta karena rasa sakit yang mendera seluruh badannya.
"Bu dokter, ayah saya kambuh lagi, terus merontaronta," lapor saya pada dokter jaga yang bertuga malam itu
"Iya pak sabar, saya juga sudah tahu, sebentar saya beri suntikan biar tenang kembali ayahnya," kata dokter Sakinah di depan saya.
"Makasih dok, ayah saya sudah tenang kembali" kata saya pada dokter yang masih muda tersebut.
"Ngomongngomong dokter sudah berapa lama dinas di Rumah sakit ini," tanya saya memecahkan kesunyian malam itu
"Baru setengah tahun pak, kan baru lulus spesialis setahun yang lalu, dan Alhamdulillah rumah sakit ini membutuhkan tenaga saya sebagai dokter di sini," kata dokter Sakinah, sambil menuliskan resep untuk ayah saya.
"Begini dok, untuk obat ayah saya ini apa harus diminumkan mulai malam ini, atau nunggu besuk pagi". tanya saya.
"Besuk pagi saja, tadi ayahnya Jhan sudah saya kasih suntikan, jadi sekarang bisa istirahat," tanya dokter Sakinah
"Terima kasih dok, kalau begitu saya pamit dulu," kata saya sambil berdiri untuk meninggalkan ruang dokter Sakinah.Â
"Sebentar pak, saya tadi kan janji akan memberikan tip, bagaimana bisa masuk  Fakultas  Kedokterandan mendapatkan beasiswa" kata dokter Sakinah .