Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulislah dengan hati niatkan untuk berbagi kebaikan semoga karyamu abadi dan menjadi ladang jariyah. Penulis 11 buku tunggal antara lain Pak Guru Menjadi Tamu Allah dan Membingkai Waktu, serta 70 buku Antologi

Selanjutnya

Tutup

Bola

Sepak Bola Semut Thailand Vs Vietnam, STY Marah

11 Juli 2022   09:04 Diperbarui: 11 Juli 2022   09:10 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pupus sudah harapan Garuda Muda untuk melangkah ke babak selanjutnya dalam Ajang AFF U-19 yang di gelar di Indonesia karena Indonesia hanya menduduki peringkat ketiga di klasemen akhir grup A, di bawah Thailand dan Vietnam, yang sama-sama memiliki nilai 11 Indonesia terseingkir karena AFF menerapkan atauran head-to-head untuk menentukan klasemen pertandingan.

Meski Indonesia memiliki selisih gol terbaik yaitu +15 (17 memasukkan dan 2 gol kemasukan), tapi tak berarti karena di laga terakhir Thailand dan Vietnam sengaja bermain imbang 1-1 dan ini sudah cukup mengubur impian Garauda Muda dan harapan seluruh masyarakat Indonesia agar PSSI bisa juara AFF U-19, seperti tahun 2013 saat itu Indonesia menjadi juara AFF.

Shin Tae-yong selaku Pelatih kepala sangat marah karena AFF menerapkan aturan head-to-head , sementara AFC dan FIFA sudah tidak memberlakukan aturan head-to-head. tapi menggunakan aturan selisih gol dalam menentukan klasemen pertandingan. Dengan surplus 15 gol menurut STy, seharusnya Garuda Muda layak menjadi salah satu semifinalis Piala AFF U-19, tapi nyatanya Indonesia terkubur di kandang sendiri.

STy juga mencurigai Thailand dan Vietnam memainkan Sepak Bola Semut (Bukan Sepak Bola gajah), karena yang penting bisa mencetak gol ke gawang lawan, cukup 1 gol saja maka kedua negara tersebut bisa mengubur harapan PSSI untuk berlaga di babak selanjutnya, apalagi aturan AFF ini hanya diterapkan dua hari terakhir sebelum pertadingan terakhir ketika posisi klasemen sementara di setiap Grup telah terdeteksi.

STy juga mencurigai Thailand dan Vietnam sengaja menenggelamkan Indonesia di rumah sendiri, karena mereka khawatir karena Indonesia maju ke babak selanjutnya pasti bablas menjadi juara karena Indonesia dukungan tuan rumah yang sangat fanatik dan performa Garuda Muda begitu luar biasa.

Apapun yang sudah terjadi adalah pembelajaran bagi semuanya khususnya PSSI selaku induk sepak bola di Indonesia harus bisa berperan dalam kepengurusan AFF, AFC dan FIFA agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun