Tiga punggawa Garuda Muda melakukan selebrasi setelah memasukkan gol ke gawang Brunei Darussalam (foto : MPI (Adi CS)
Pertandingan antara PSSI u-19 melawan Brunei Darussalam tadi malam berakhir dengan kemenangan telak Garuda Muda dengan skor yang cukup meyakinkan 7-0 (6-0).Â
Perbedaan kualitas tampak nyata di antara kedua kesebelasan. Buktinya saja, Indonesia, yang mengambil inisiatif serangan sejak kick off, langsung unggul 3-0 dalam tempo 15 menit awal!Â
30 menit berikutnya Indonesia menambah 3 gol lagi dan menutup babak pertama dengan skor 6-0. Enam gol di babak pertama merupakan hasil kerjasama yang cukup apik anak asuh Shin Tae-yong.Â
Hokky Caraka sudah membuka keran gol di menit kedua dengan memanfaatkan umpan tarik Kakang Rudianto dari sisi kanan. Unggul satu gol, Timnas Indonesia semakin agresif menambah keunggulan.
Gol demi gol akhirnya tercipta melalui gol Ronaldo Kwateh pada menit ke-12 dilanjutkan gol Hokky Caraka di menit ke-15. Setelah unggul 3-0 pada 15 menit awal serangan demi serangan dari pasukan Garuda Muda akhirnya menambah pundi-pundi gol ke gawang Brunei yang dijaga oleh Danish Aiman Mardianni . Tambahan 3 gol masing-masing diciptakan oleh Arkhan Fikri di menit ke-19 dan 21 sebelum ditutup oleh gol Hokky Caraka dua menit sebelum babak pertama berakhir
Memasuki babak kedua pemain-pemain Brunei Darussalam melakukan strategi bertahan total sehingga sulit ditembus oleh pasukan Shin Tae-yong meskipun sudah memasukkan tenaga baru dengan mengganti beberapa pemain untuk penyegaran dan menambah daya gedor skuat Garuda Muda yang bermain lepas dan tanpa beban menghadapi Brunei tadi malam.
Akhirnya gol penutup kemenangan Garuda Muda melalui pemain pengganti Alfriyanto Nico yang masuk  di menit ke-58, sukses memaksa Danish Aiman Mardianni memungut bola untuk ketujuh kalinya dari gawang.Â
Indonesia Tak Layak Menang 7-0
Sebenarnya kemenangan 7-0 Garuda Muda melawan Brunei Darussalam tadi malam tidak layak, semestinya tim Garuda Muda bisa menang dengan skor 12-0, karena di babak pertama saja kita sudah unggul 6-0. Banyak peluang yang tidak bisa diapresiasi menjadi gol di babak kedua, karena Brunei Darussalam menerapkan strategi bertahan total, sementara Garuda Muda ingin menambah kemenangan sehingga nafsu yang besar untuk menambah gol berakhir dengan kegagalan dan kegagalan.