Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulislah dengan hati niatkan untuk berbagi kebaikan semoga karyamu abadi dan menjadi ladang jariyah. Penulis 11 buku tunggal antara lain Pak Guru Menjadi Tamu Allah dan Membingkai Waktu, serta 70 buku Antologi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Umrahku yang Pertama

30 Juni 2022   19:47 Diperbarui: 30 Juni 2022   20:24 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Pak Guru Menjadi Tamu Allah (Foto: Koleksi pribadi)

Setelah tiba di Bandara King Abdul Aziz Jeddah Pak Guru segera bersiap untuk bersuci, memakai pakaian ihram dan mengambil Miqat untuk menuju Makkah dan melakukan umrah yang pertama kalinya. Inilah serangkaian kegiatan Pak Guru ketika pertama kali tiba di tanah suci.

Sebelum berangkat ibadah haji, Pak Guru sudah dibekali dengan berbagai ilmu tentang tata cara berhaji dan apa saja yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan.

Bekal dari manasik haji pun cukup membuatnya paham.

Ada perbedaan tempat mengambil Miqot pada jamaah Haji dan Umrah. Semua berpedoman dari arah mana atau dari kota mana jamaah berasal. Jamaah Indonesia yang biasanya dibagi dalam dua gelombang akan berbeda mengambil Miqotnya.

Untuk yang gelombang pertama, karena dari tanah air jamaah menuju Madinah terlebih dahulu maka mereka mengambil Miqot di Bir Ali. Sedangkan jamaah Haji gelombang II yang tujuan pertama di kota Makkah, Miqotnya di atas Yalamlam atau di bandara King Abdul Azis Jeddah. Selain di King Abdul Aziz Miqot Umrah di Makkah ada di masjid Tan'im, Ji'rona, dan Ubaidiyah.

Pak Guru dan rombongan masuk dalam gelombang II jadi mengambil Miqot di bandara King Abdul Aziz Jeddah. Kali ini Pak Guru akan berbagi urutan pelaksanaan dalam umrah, yaitu:

Bersuci dengan mandi dan berwudhu. Hikmah disunahkan mandi sebelum niat (ihram) adalah bahwa seseorang yang dipanggil Allah SWT untuk datang ke Baitullah melaksanakan umrah seyogyanya dalam keadaan bersih badan, lisan, dan hati. Intinya adalah bersih baik lahir maupun batin.

  • Berpakaian Ihram, jika memungkinkan melaksanakan shalat sunah dengan menggunakan pakaian Ihram. Hikmah berpakaian Ihram menandakan bahwa ketika manusia dipanggil menghadap Allah, ia hanya menggunakan kain putih berupa kafan. Dengan berpakaian Ihram diharapkan manusia melepaskan atribut keduniawiannya untuk bersiap menghadap Allah SWT. Karena bisa jadi ketika melaksanakan umrah dia dipanggil menghadap Sang Kholiq.
  • Niat umrah dengan mengucapkan Labbaika Allahumma Umrotan (Aku penuhi panggilanMu, ya Allah untuk berumrah) atau mengucap "Nawaitul Umrata Wa ahromtubiha Lillahi Ta'ala" (Aku niat umrah dengan berihram karena Allah Ta'ala).
  • Setelah niat umrah, perjalanan dilanjutkan menuju Baitullah. Sepanjang perjalanan dianjurkan banyak membaca talbiyah, sholawat, dan berdoa sampai menjelang Thawaf.
  • Masuk kota Mekkah dengan berdoa.
  • Memasuki Masjidil Haram dari pintu mana saja dan berdoa.
  • Melihat Ka'bah dan berdoa.
  • Ketika melintas di Maqam Ibrahim waktu hendak memulai thawaf disunahkan berdoa.
  • Melaksanakan Thawaf yaitu mengelilingi ka'bah sebanyak 7 putaran dengan posisi ka'bah di sisi kiri badan kita
  • Shalat 2 rokaat di makam Ibrahim setelah melaksanakan Thowaf dan berdoa
  • Minum air zamzam dan berdoa
  • Melaksanakan Sai dari Bukit Shafa ke Bukit Marwah selama 7 kali perjalanan, dimulai dari bukit Shafa dan diakhiri di bukit Marwah dan berdoa.
  • Bercukur, minimal 3 helai rambut dan berdoa

    Itulah kegiatan pertama Pak Guru di kota suci Makkahtul Mukaromah untuk melaksanakan rangkaian ibada haji

Bersambung bagian ke-4

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun