Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulislah dengan hati niatkan untuk berbagi kebaikan semoga karyamu abadi dan menjadi ladang jariyah. Penulis 11 buku tunggal antara lain Pak Guru Menjadi Tamu Allah dan Membingkai Waktu, serta 70 buku Antologi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Uang Siluman (Pentigraf)

14 Juni 2022   09:54 Diperbarui: 14 Juni 2022   10:07 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Kumpulan Pentigraf : Dari Pledoi Hingga Ajal Menjemput karya penulis (dokpri)

Muslim seorang PNS di Kantor Kelurahan yang menduduki jabatan selaku Kaur Kesra. Pekerjaan Muslim berhubungan dengan kehidupan masyarakat dan hubungan antar warga, Muslim juga menjabat sebagai modin di desanya. Masa Pandemi covid-19 pekerjaan Muslim bertumpuk karena selain harus aktif di Balai Kelurahan juga harus selalu menghadiri dan meimpin prosesi pemakaman warga yang meninggal di desanya, malam harinya selalu keliling untuk memimpin tahlil minimal dua kali sesudah Maghrib dan sesudah Isya.

Adakalanya setelah memimpin doa tahlil mendapatkan amplop dari tuan rumah. Malam itu Muslim pulang larut malam karena ada tiga tempat yang harus dihadiri dan Muslim selaku Modin dan sekaligus Kaus Kesra memimpin doa dzikir tahlil, pulang sudah dalam kondisi lelah dan akhirnya tertidur di ruang keluarga di mana ada televisi yang ada di hadapannya. Maisaroh istri Muslim hanya bisa pasrah melihat suaminya tertidur pulas dengan menggunakan sarung dan baju taqwa yang digunakan memimpin tahli malam itu.

Ketika akan membangunkan suaminya Maisaroh melihat ada tiga amplop putih yang ada di samping Muslim, kemudian diambilah tiga amplop itu yang ternyata ada uang berwarna biru di masing-masing amplopnya. Karena sudah larut malam Maisaroh  berusaha membangunkan suaminya untuk pindah ke kamar, sambil bertanya padanya, " Pak ini uang siapa? koq ada tiga amplop dengan isi masing-masing lima puluh ribu?" Muslim yang dalam kondisi antar sadar dan tidak sadar menjawab sekenanya, "uang siluman", kemudian berlalu meninggalkan Maisaroh yang sejak tadi memegang ketiga amplop tersebut. Akhirnya Maisaroh meletakkan tiga amplop yang berisi uang tadi di atas meja, lalu menyusul suaminya ke dalam kamar.

Madrasahku, 14 Juni 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun