Mohon tunggu...
Ahmad Syaihu
Ahmad Syaihu Mohon Tunggu... Guru - Guru MTsN 4 Kota Surabaya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulislah dengan hati niatkan untuk berbagi kebaikan semoga karyamu abadi dan menjadi ladang jariyah. Penulis 11 buku tunggal antara lain Pak Guru Menjadi Tamu Allah dan Membingkai Waktu, serta 70 buku Antologi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Salah Ambil Tiket (Pentigraf)

8 Juni 2022   14:54 Diperbarui: 8 Juni 2022   15:11 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Buku Kumpulan Pentigraf (Dari Pledoi Hingga Ajal Menjemput karya penulis dkk) dokpri

Pagi itu setelah Subuh aku bergegas ke Stasiun Kereta Api di kotaku, dengan bekal tiket yang aku pesan secara online lewat aplikasi keretaapi.com. Tujuan perjalananku hari ini adalah kota Bandung. Para penumpang memasuki pintu masuk kereta setelah dipersilahkan oleh petugas lewat pengeras suara dengan berulang-ulang. Akupun menuju gerbong sesuai dengan yang tertera pada tiket tertulis K-13 20 A. Sesampai di gerbong 13 yang terletak di bagian paling akhir akupun mendapati tempat duduk sudah penuh oleh penumpang. Sempat terjadi adu argumen dengan penumpang yang duduk di kursi 20 A, karena tidak ada titik temu kamipun didatangi petugas Porter dari Kereta Api.

Aku masih ngotot bahwa tempat duduk itu adalah tempat duduk milikku karena aku yakin seyakin-yakinnya dengan tiket yang saya bawa. Penumpang yang sudah duduk di kursi tak mau mengalah dan tetap duduk di tempatnya. Petugas pun dengan sigap meminta tiket kami berdua. Petugas memeriksa tiket kami berdua dan ternyata petugas menyalahkanku.

Akhirnya aku di bawa ke ruangan dekat ruang masinis dan menjelaskan kepada saya bahwa tiket yang saya berikan pada petugas salah, bukan tiket keberangkatan tapi tiket kepulangan dari Bandung tiga hari lagi yang aku beli sekalian tiket pergi-pulang. Akhirnya aku tunjukkan tiket keberangkatanku ternyata ada di 28A, malunya aku saat itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun