Mohon tunggu...
Ahmad Syahroni
Ahmad Syahroni Mohon Tunggu... -

Mahasiswa BSI semester 2

Selanjutnya

Tutup

Money

Keterbasan, Tantangan Menuju Sukses

27 April 2013   13:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:31 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Ketika akan memulai sebuah usaha, hal yang pertama kali terbesit adalah modal. Ya modal berupa dana segar yang selalu jadi hambatannya. Modal berupa uang memang menjadi salah satu faktor pendukung pada saat memulai usaha, tetapi uang bukanlah menjadi faktor yang utama. Kerja keras, tekad yang kuat serta konsistensi keseriusan adalah modal dasar dalam memulai sebuah usaha.
Keadaan dalam keterbatasan hendaknya bukanlah menjadi halangan kita untuk tetap berusaha. Sebuah ilustrasi percakapan dan pegusaha sukses yang bias jadi insiprasi dan motivasi untuk kita semua,

Suatu saat  pengusaha yang telah sukses. Lalu datanglah seorang pemuda padanya mengeluhkan keadaan yang serba sulit.
Pemuda: Ampun om  pengusaha, gimana ini, saya selalu gagal.
Pengusaha: Kok bisa gagal?
Pemuda: Lamaran kerja ditolak dimana-mana…termasuk di perusahaan Om  pengusaha.
Pengusaha: Gak diterima kerja, ya bikin usaha dong!
Pemuda: Bikin usaha? Modalnya dari mana??
Pengusaha: Hmmm….gitu ya. Gimana kalau  anda saya pinjemin modal untuk usaha. Biar jadi sukses seperti saya. Berapa modal yang  anda butuhkan?
Pemuda: Berapa ya? Terus untuk usaha apa ya? saya gak punya ide, nih Om.
Pengusaha:  Aku sih ada ide buat bisnismu. Ini ada ide bagus. Mau gak?
Pemuda: Wah, makasih sekali om. Tapi gimana kalau idenya ntar gak cocok buat saya?
Pengusaha: Ya, dicoba aja dulu…( sambil mengambil kertas dan alat tulis, menerangkan ide usahanya)
Pemuda: Wah, keren Om. saya coba deh. Tapi Om, maaf nih, gimana nanti kalau gagal?
Pengusaha: Mau berhasil kok takut gagal! Kuno!
Pemuda: Oke, baiklah Om, saya terima dan akan saya coba. Tapi nanti kalau gagal, saya dapet keringanan dalam pengembalian modalnya, kan??

Lihat, keadaan apapun, selalu saja bisa dijadikan keluhan bagi seorang yang tidak percaya diri. Masih seperti itu kah kita?
Keadaan, seperti  apapun itu, ya jangan disalahkan. Keadaan  kita sekarang itu memang begitu adanya. Itu hasil kerja dari rangkaian keadaan dan pikiran yang  kita buat sebelumnya. Bagaimana dan apapun kata orang, seorang  pengusaha   adalah contoh unik dari seorang pengusaha sukses, sekaligus ‘agak’ gila. Saya banyak terinspirasi dari perkataan, cerita dan motivasi yang om  pengusaha sampaikan. Kali ini kita akan coba mengulas sedikit soal bagaimana memulai sebuah usaha tanpa modal sama sekali. Modal yang disini tentu modal uang.
Pernah sekali waktu, om  pengusaha bercerita, dulu ketika dia belum sesukses sekarang, dia mencari peluang dari menjual kue keliling milik tetangganya.
Suatu hari, om  pengusaha bingung mau punya usaha, tapi dia gak ‘gablek’ duit. maka dia datangi tetangganya yang dia lihat menjual kue buatan sendiri. Dia datang dengan penawaran, bukan meminta pekerjaan.
Pengusaha: Wah, sepertinya ibu rajin bikin kue ya? Laris, Bu?
Tetangga: Ya Alhamdulillah, dek. Banyak pesenan. (Waktu itu om  pengusaha masih muda, ceritanya…)
Pengusaha: Apa gak capek bu, bikin kue banyak begitu, terus harus jualan lagi?
Tetangga: Ya capeklah, namanya juga usaha.
Pengusaha: Hmm…saya punya ide. Gimana kalau Ibu sekarang gak usah jualan lagi. Biar saya saja yang jualin. Biar saya saja yang keliling bawa kue ibu untuk ditawar-tawarkan. Jadi ibu di rumah aja, bikin kue terus. Soal bagian saya, bisa diaturlah. Gimana ide saya?
Tetangga: Ide bagus! Tapi kalau ntar lakunya dikit, saya malah tekor bayar dek  pengusaha. Maaf dek, saya gak mau…
Pengusaha: Gini, Bu. selama ini, Ibu kan hanya punya waktu menjual kue sedikit. Waktunya malah banyak dihabiskan untuk bikin kue terus. Gimana kalau kita bagi-bagi tugas aja. Kalau saya yang jualin kuenya, saya punya lebih banyak waktu dibanding ibu. Karena waktu saya lebih panjang, lakunya mestinya lebih banyak, kan Bu. Lagi pula, selain itu, Ibu jadi punya waktu yang lebih longgar untuk bikin kue lebih banyak lagi. Oke deh, kalau Ibu khawatir soal bayaran saya, gini aja, kita coba aja seminggu ini. Ntar, kalau hasilnya gak bagus, Ibu gak usah bayar saya deh…Keuntungan semua untuk ibu. Beneran, kalau seminggu ini hasilnya tidak bagus, saya gak usah dapet bagian.
Tetangga: Hmmmm….. Oke deh, mulai besok ya!
Nah, hebatkan…tiba-tiba seorang  pengusaha   muda punya bisnis jualan kue, tanpa modal, tanpa perlu punya keahlian bikin kue. Cara bepikir dan bertindak seperti inilah yang harus kita pupuk terus, agar sukses. Ambillah resiko, ambil juga sebagian resiko mitra yang diajak kerja sama menjadi resiko kita sendiri. Tawarkan sesuatu, bukan meminta sesuatu!
Bukankah kita bisa menggunakan semua potensi dalam diri kita untuk mendapatkan modal usaha? Sekarang masih bisakah kita bilang “No” untuk berwirausaha karena keterbatasan modal?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun