Mohon tunggu...
Ahmad Surodilogo
Ahmad Surodilogo Mohon Tunggu... -

Seorang buruh biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Di Kalitengah, Youth Center Tak Selalu Gedung Megah

6 April 2014   17:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:00 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13967550911248369012

[caption id="attachment_302073" align="aligncenter" width="574" caption="Youth Center Kalitengah"][/caption]

Kita sering mendengar istilah Youth Center di berbagai tempat yang identik dengan bangunan megah serta luas, dilengkapi aneka sarana dan prasarana yang lengkap. Namun Youth Center tidak harus berkonotasi seperti itu, karena pada hakikatnya itu hanyalah sarana untuk mewadahi potensi anak-anak muda dan mengarahkan agar selalu memiliki aktivitas yang positif.

Salah satu contohnya adalah sebuah Youth Centeryang berada di Dusun Lengkong, Desa Kalitengah Kecamatan Gombong Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah. Bukan sebuah bangunan megah, gedung besar bertingkat nan mewah. Hanya bangunan sederhana ala kadarnya, namun menunjukkan kemandirian warga dalam upaya mewadahi potensi anak-anak muda agar bisa tumbuh berkembang secara positif.

Bukan gedung atau bangunan permanen. Hanya sebuah lahan yang diberi atap asbes, dengan tiang-tiang dari bambu yang sangat sederhana. Namun memiliki kemanfaatan yang istimewa. Anak-anak muda di Kalitengah menggunakan Youth Center ini sebagai sarana saling berbagi. Mereka memanfaatkan waktu luang untuk berkegiatan bersama.

Melihat semangat yang luar biasa dari anak-anak muda ini, membuat DPD PKS Kebumen terketuk untuk menyapa mereka. Belum lama berselang, warga mendapatkan bantuan berupa seperangkat alat tenis meja dari DPD PKS Kabupaten Kebumen, melalui anggota DPRD Kebumen, Drs. Rahadi.

Setiap malam, para pemuda meramaikan Youth Centre ini dengan bermain tenis meja dan berbagai kegiatan positif lainnya.

Memulai dengan Program Sederhana

Youth Center ini sebenarnya sudah ada cikal bakal kegiatan dalam waktu yang cukup lama. Mereka memulai dari program sederhana yang bisa mereka lakukan, dan ternyata memiliki dampak yang sangat dirasakan kemanfaatannya.

Sekitar sepuluh tahun yang lalu, seorang pemuda Kalitengah mengajak rekan-rekannya membuat program ekonomi kemasyarakatan dengan cara “bantingan” modal untuk membeli beberapa ekor kambing. Selanjutnya kambing-kambing tersebut dikelola oleh para petani di sekitar Waduk Sempor dengan sistem bagi hasil.

Alhamdulillah program ini berhasil berjalan dan membuahkan laba yang bisa dinikmati oleh petani pengelola maupun pemilik modal. Bahkan ada beberapa kambing yang diberikan kepada petani karena secara ekonomi sangat membutuhkan. Program ini ternyata sangat berkesan bagi masyarakat karena kemanfaatannya benar-benar bisa dirasakan secara nyata.

Anak-anak muda yang sangat bersemangat dan energik itu selama ini telah mendapatkan pembinaan dari para aktivis PKS, hingga akhirnya mereka ingin membuktikan bahwa keberadaan PKS benar-benar memberikan kemanfaatan bagi masyarakat luas, dan bukan memanfaatkan masyarakat. Oleh karena itu mereka terus berkegiatan di tengah kehidupan masyarakat walaupun tidak didukung dengan dana dan sarana yang memadai. Mereka hanya memiliki semangat berbagi dan berkontribusi untuk kebaikan masyarakat sekitar.

Mereka bahkan rela iuran dan ‘bantingan’ demi mensukseskan program yang memberikan kemanfaatan bagi masyarakat luas. Sesekali waktu mendapatkan bantuan sekedarnya dari DPD PKS Kebumen, untuk membantu program kemasyarakatan. Ini sebagai wujud dari semangat untuk terus menerus melayani dan membersamai masyarakat.

Kampanye dengan Aksi Nyata

Menjelang Pemilu 2014 banyak parpol dan caleg yang memasang bendera, baliho, spanduk, stiker dan atribut lainnya hingga memenuhi jalanan. Bahkan banyak yang melakukan money politics dengan pemberian serangan malam ataupun serangan fajar. Namun cara kampanye tidak identik dengan “perang atribut” seperti itu, apalagi bagi parpol yang tidak memiliki cukup dana untuk melakukannya.

Kader-kader PKS Kalitengah tidak mau kalah dengan parpol lain dalam menyambut Pemilu 2014. Walaupun berada di kampung yang jauh dari ibukota, namun mereka memiliki semangat luar biasa untuk terus melakukan aksi nyata. Di tengah keterbatasan sarana dan dana, mereka tetap bekerja memberikan pelayanan kepada masyarakat.  Itulah bentuk kampanye yang mereka lakukan selama ini.

Salah satu cara kader PKS Kalitengah untuk tetap bisa berkegiatan nyata di tengah keterbatasan dana, adalah dengan mempersedikit pemasangan bendera dan atribut. Itulah cara untuk kampanye. Tanpa bendera dan atribut partai, mereka melakukan berbagai kegiatan di tengah masyarakat. Aksi nyata seperti ini bisa dilakukan setiap saat, tanpa harus memasang bendera.

Pemasangan bendera dan atribut partai sengaja mereka kurangi sehingga uang pembuatan dan pemasangan atribut dapat dialokasikan untuk simpanan kegiatan kepemudaan, misalnya untuk menyambut Peringatan Hari Kemerdekaan RI bulan Agustus nanti maupun program rutin Karang Taruna lainnya.

Mereka yakin, rakyat tidak butuh bendera, baliho, spanduk dan alat-alat kampanye lainnya yang berbiaya mahal, baik dalam pembuatan maupun pemasangan. Masyarakat lebih memerlukan aksi nyata, program riil yang bisa dirasakan kemanfaatannya, serta berbagai program pemberdayaan potensi masyarakat. Tidak perlu bendera, lebih penting aksi nyata.

Sumber : Lina, Kebumen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun