Mohon tunggu...
Ahmad Suhendra
Ahmad Suhendra Mohon Tunggu... Santri -

Lahir di Bogor, Pesantren di Bekasi, Kuliah di Yogyakarta dan Tinggal di Tangerang

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kitab Shahih Ibn Khuzaimah (Bagian II: Sekilas Kitab Shahih Ibnu Khuzaimah)

19 Desember 2010   06:51 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:36 887
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1292741624468236838

Embrio Kitab Shahih Ibnu Khuzaimah merupakan manuskrip-manuskrip yang berjumlah 311 lembar (yang terdiri dari 25 s.d. 31 baris), ditemukan sekitar akhir abad VI ata awal abad VII Hijrah. Dan kitab yang ada sekarang merupakan suntingan Dr. M.M. al A’zhami, yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1390 H/1970 M oleh al Maktab al Islami, Beirut. Nama asli kitab itu adalah  Mukhtashar al Muktashar min al Musnad al Shahih ‘an al Nabi Salallahu ‘alaihi wa Salam. Para ulama mutaqaddimin biasa menyebebutkan dengan nama (asli kitab) tersebut. Mereka diantaranya yaitu: al Khalili (w. 446 H/1054 M); kitab al Irsyad, al Baihaqi (w. 456 H/1066 M); kitab al Sunan al Kubra, dan al Dzahabi (w. 848 H/138 M); kitab Siyar al A’lam al Nubala. Namun para ulama muta`akhirin menyebutnya dengan nama al Shahih. Asal mula Kitab Shahih Ibnu Khuzaimah : pertama, merupakan ringkasan kitab sebelumnya, yaitu al Musnad al Kabir, dan kedua, merupakan penyempurnaan dari kitab al Musnad al Kabir. Orang-orang yang meriwayatkan kitab al Shahih : tidak diketahui secara eksplisit, namun tersebarnya kitab tersebut melalui periwayatan Abu Tahir Muhammad bin al Fadl (cucu Ibnu Khuzaimah). Setelah cucunya itu baru terdapat orang yang meriwayatkannya. Metode : penyusunan kitab ini dilakukan dengan metode imla` kepada para muridnya Sistematika penulisan : kitab yang dikaji terdiri dari 4 jilid dan 7 kitab, yaitu: (1) kiab al wudu’, (2) kitab al shalah, (3) kitab al imamah fi al shalah, (4) kitab kitab al jum’ah, (5) kitab al shiyam, (6) kitab al zakah, (7) kitab al manasik. Dan terdiri antara 100-500-an bab, dengan pemberian nomor bab kembali ke nomor satu pada setiap kitabnya. Kecuali pada kitab ke-5,6, dan 7, penomorannya digabungkan mulai bab ke-1 s.d. 887. Bab-bab yang dianggap masuk dalam satu tema digabungkan dalam bab yang disebut jummaa’u abwab. Terdapat juga terdpat bab yang sama sekali tidak memuat satu buah hadis pun. Setiap bab diberi nama dan nomor. Diperkiakan terdapat sekita 3.079 buah hadis yang terdapat di dalamnya. Dan hampir seluruh hadis-hadisnya mengenai fiqh. Penilaian beberapa ulama : a) Ibnu Hibban (w. 354 H/965 M) berkata: “aku tidak menjumpai seorang pun dimuka bumi ini yang sangat bagus menyusun kitabnya selain Muhammad bin Ishaq (Ibnu Khuzaimah)….” b) Al Khatib al Bagdadi (w. 463 H/ 1072 M) dan Ibnu Shalah (w. 63 H/ 1245 M), mereka memberikan komentar yang senada; menyatakan bahwa kitab Ibnu Khuzaimah telah memenuhi criteria sebagai kitab koleksi hadis shahih. c) Ibnu Ktsir (w. 774 H/ 1373 M) menyatakan bahwa Shahih Ibnu Khuzaimah….lebih baik dari pada al Mustadrak karya al Hakim. d) Ahmad Syakir, menyatakan bahwa shahih Ibnu Khuziamah….merupakan kitab yang sangat penting setelah Shahih al Bukhari dan Shahih Muslim, karena memuat hadis Shahih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun