Mohon tunggu...
ahmad suhail aslam
ahmad suhail aslam Mohon Tunggu... Mahasiswa - informasi

informasi pancasila

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Pancasila di Zaman Now

31 Oktober 2021   17:28 Diperbarui: 31 Oktober 2021   17:30 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia dan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Tetapi pada kenyataannya saat ini Pancasila hanya dijadikan sebagai hiasan dinding yang lambangnya dipajang dikantor-kantor, sekolah-sekolah, bahkan tidak diperhatikan kemudian Pancasila dimasukkan dalam mata pelajaran yang wajib dipelajari, dan institusi formal lainnya. Sehingga nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila tidak lagi menjadi tolak ukur dalam bernegara dan bermasyarakat. bahkan ada juga yang tidak hafal akan pancasila tersebut Itulah sebabnya mengapa belajar Pancasila tidak hanya disekolah atau kelas tetapi harus ada pengamalannya supaya etika dan pengetahuan suatu Negara menjadi bernilai dan teratur.

Saya akan mencoba memberikan pendapat saya mengenai pancasila baik dari sila pertama sampai sila kelima.

Pada sila pertama, dalam pancasila berbunyi "Ketuhanan yang Maha Esa". Esa itu Satu, maka setiap manusia harus Percaya dan Taqwa kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai menurut agama dan kepercayaan masing-masing. Kita juga harus selalu bersyukur atas nikmat yang diberi-Nya, serta saling menghormati adanya perbedaan keyakinan antara satu individu dengan individu yang lain, sehingga tidak adanya sifat memaksa dalam suatu agama kepada orang lain. Dan ketika sila pertama ini sudah dijalankan sebagaimana mestinya kita akan lebih mudah untukmenjalani sila-sila dari pancasila selanjutnya.

Mengapa ketuhanan yang maha esa diletakkan pada sila pertama?

Menurut saya karena dalam keadaan apapun kita harus mengingat Allah dan selalu ingat bahwa Allah selalu lihat apa yang kita lakukan, karena dengan mengingat Allah kita tidak akan melakukan perbuatan yang tidak semestinya dilakukan.

Kalau dilihat dari sila kedua yaitu KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB, pada saat ini keadilan sudah tidak lagi terlihat apalagi di masa pandemi ini banyak orang yang susah untuk mencari nafkah, bahkan ada saja orang yang tidak beradab seperti mengkorupsi dana banson untuk kebutuhan hidup masyarakat di era pandemi ini https://antikorupsi.org/id/article/korupsi-dana-bansos

Dilihat dari sila ketiga yaitu PERSATUAN INDONESIA, di Indonesia sekarang tidak terlihat lagi persatuan yang di tunjukan oleh sesama manusia, yang ada hanyalah kekerasan dan pembataian. Sudah tidak tampak kebersamaan yang seharusnya diperlihatkan atau ditunjukan demi membangun Negara ini, harusnya dengan keadaan Negara yang makin memburuk seperti ini, masyarakat Indonesia itu saling gotong royong membangun kembali Negara tercinta. Dengan tidak secara langsung Negara kita tercinta akan bangkit dari kemiskinan, ketertinggalan, kebodohan, kelaparan yang sudah kurang lebih 10 th kita alami.

KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAH KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN, kurang tampak di Negara kita. Yang ada, bagaimana Pancasila itu bisa dijadikan pedoman kalau isi dari pancasila itu sendiri tidak diamalkan. KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA pun kurang kita rasakan, apalagi bagi orang-orang yang ada di pelosok, mereka kurang mendapat keadilan yang sama dengan yang lainnya. Misalkan sebagai contoh saja pembagian gas dari pemerintah untuk keluarga yang kurang mampu itu tidak adil, masa cuma di Jakarta dan sekitarnya, untuk warga-warga atau keluarga kurang mampu di pelosok-pelosok atau daerah-daerah terpencil tidak diperhatikan.

Dari pendapat saya mengenai sila pertama sampai sila kelima memiliki pengertian yang saling berkaitan satu sama lain atau berkesinambungan untuk mencapai sesuatu kehidupan berbangsa dan bernegara yang sejahtera seperti yang memang diharpakan pada pancasila, dan juga mempersatukan bangsa dari berbagai agama, suku, dan budaya. Dengan menjunjung tinggi kalimat Bineka Tunggal Ika "berbeda-beda tapi tetap satu". Karena kemajuan suatu bangsa berada ditangan generasi penerusnya. Generasi yang berperan aktif dalam memajukan Bangsa dan Negara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun