Bagian 1
Penulis: Ahmad Suhaemi
Malam itu suasana begitu mencekam, suara jangkrik sebagai alunan melodinya. Sang bayu malam begitu lembut membelai pori. Kubangan air pada aspal, tidak bergeming sama sekali. Mengapa malam ini di halte bus begitu sepi? Tidak seperti biasanya. Aku menoleh ke kanan dan ke kiri tidak ada satu orang pun yang datang untuk menunggu bus seperti yang aku lakukan. Apa mungkin karena sudah pukul 22.00 WIB?
Memang tidak seperti biasanya aku pulang kerja sampai selarut ini. Aku pun terduduk di kursi halte seraya mencoba untuk terus berpikir positif. Dalam menemani penantianku, aku pun mengambil telepon genggam yang berada di tas yang sedang kugendong.
Hampir setengah jam aku menanti bus terakhir tiba, tetapi tidak kunjung membuahkan hasil. Malam semakin larut, aku mulai merasa ada yang aneh di halte ini. Masa tidak ada seorang pun yang lewat? Bahkan kendaraan yang berlalu-lalang saja sedari tadi aku duduk bisa dihitung jumlahnya.
Tiba-tiba, terengar suara gonggongan anjing di seberang jalan. Aku pun bangkit dari kursi dan mencoba untuk mengusir anjing tersebut. Namun, anjing itu tidak mau pergi, dia malah makin menjadi untuk membuat suara bising. Kata orang dulu, kalau ada anjing yang menggonggong terus-menerus itu tandanya ada makhluk halus. Sekejap bulu pundakku berdiri, perasaanku cemas, dan gelisah. Aku mencoba menelepon teman, berharap ada yang mau menjemputku. Akan tetapi, nomor yang coba kuhubungi semua tidak aktif.
Tidak lama setalah itu, grobak sate lewat. Aku pun langsung bergegas menghampirinya. "Pak, punten. Apakah bapak tahu kira-kira bus terakhir kapan tiba? Soalnya kata teman saya biasanya jam 10 akan ada bus terakhir." Ketika bapak yang kutanyai itu menoreh kepadaku, aku pun teriak sejadi-jadinya setelah melihat mukanya yang rata. Seketika entah dari arah mana ada air membasahi wajahku, aku pun langsung membuka mata. "Bangun, Andi!" teriak seseorang yang ternyata ibuku sendiri dengan di tangannya menggenggam sebuah gelas.
Â
Bersambung ....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H