Mohon tunggu...
Ahmad Suhaemi
Ahmad Suhaemi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Bogor Raya

Ahmad Suhaemi, lahir di Bogor, 20 Januari 2004. Dia terlahir dari keluarga sederhana penyimpan sejuta makna tentang kehidupan. Menyukai dunia sastra sedari dia kecil, hanya saja baru mulai berkembang pada awal pandemi menjamah negeri. Penulis saat ini berstatus aktif sebagai mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Universitas Muhammadiyah Bogor Raya. Hasil karya tulisnya telah termuat dalam beberapa buku di antaranya, Buku Solo: Sajak Asmaraloka – Puisi (2020) dan Sesal – Novel (2022), Buku Kolaborasi dengan Siska Saidi: Ada Cinta di Putih Abu-Abu – Novel (2021), dan beberapa Buku Antologi: Aksara dalam Tarian Pena (2022), Kugenggam Prahara Inginmu (2022), Puzzle (Kepingan Kata Penuh Makna) (2022), Untukmu Lintang Semesta (2022), Penyambung Napas Bangsa (2023), Sebait Doa Untukmu (2023), King and Queen of LSP 2023 (2023), Aksara Cinta (2023), Tidak Sehaum Mawar dan Sekumpulan Cerpen Lainnya (2023), Gadis Penjaja Tisu (2024) dan lainnya. Kalian juga bisa lebih jauh mengenal penulis dengan mendatangi beberapa akun sosial medianya, antara lain: Fb: Ahmad Suhaemi Ig: @ahmadshmii20_ Wp: @shmiiahmd20

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Jejak di Ujung Senja

22 Desember 2024   20:09 Diperbarui: 22 Desember 2024   20:17 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerbung. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Yuri B

Bagian 1

Penulis: Ahmad Suhaemi

Malam itu suasana begitu mencekam, suara jangkrik sebagai alunan melodinya. Sang bayu malam begitu lembut membelai pori. Kubangan air pada aspal, tidak bergeming sama sekali. Mengapa malam ini di halte bus begitu sepi? Tidak seperti biasanya. Aku menoleh ke kanan dan ke kiri tidak ada satu orang pun yang datang untuk menunggu bus seperti yang aku lakukan. Apa mungkin karena sudah pukul 22.00 WIB?

Memang tidak seperti biasanya aku pulang kerja sampai selarut ini. Aku pun terduduk di kursi halte seraya mencoba untuk terus berpikir positif. Dalam menemani penantianku, aku pun mengambil telepon genggam yang berada di tas yang sedang kugendong.

Hampir setengah jam aku menanti bus terakhir tiba, tetapi tidak kunjung membuahkan hasil. Malam semakin larut, aku mulai merasa ada yang aneh di halte ini. Masa tidak ada seorang pun yang lewat? Bahkan kendaraan yang berlalu-lalang saja sedari tadi aku duduk bisa dihitung jumlahnya.

Tiba-tiba, terengar suara gonggongan anjing di seberang jalan. Aku pun bangkit dari kursi dan mencoba untuk mengusir anjing tersebut. Namun, anjing itu tidak mau pergi, dia malah makin menjadi untuk membuat suara bising. Kata orang dulu, kalau ada anjing yang menggonggong terus-menerus itu tandanya ada makhluk halus. Sekejap bulu pundakku berdiri, perasaanku cemas, dan gelisah. Aku mencoba menelepon teman, berharap ada yang mau menjemputku. Akan tetapi, nomor yang coba kuhubungi semua tidak aktif.

Tidak lama setalah itu, grobak sate lewat. Aku pun langsung bergegas menghampirinya. "Pak, punten. Apakah bapak tahu kira-kira bus terakhir kapan tiba? Soalnya kata teman saya biasanya jam 10 akan ada bus terakhir." Ketika bapak yang kutanyai itu menoreh kepadaku, aku pun teriak sejadi-jadinya setelah melihat mukanya yang rata. Seketika entah dari arah mana ada air membasahi wajahku, aku pun langsung membuka mata. "Bangun, Andi!" teriak seseorang yang ternyata ibuku sendiri dengan di tangannya menggenggam sebuah gelas.

 

Bersambung ....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun